Liputan6.com, Langkawi, Malaysia - Insiden mewarnai gladi bersih Tim Aerobatik Jupiter TNI AU di ajang dirgantara Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) 2015, Malaysia. 2 Dari 6 pesawat jenis KT-1B Woong Bee milik Tim Jupiter bertabrakan di langit Langkawi, Malaysia, Minggu sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Namun 4 pilot dan kopilot selamat.
Menurut Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, keempatnya selamat setelah melakukan prosedur darurat dengan baik. Mereka terlontar dari kursinya di kokpit.
"Nama mereka Kapten Pilot Ramos, Kapten Pilot Harjo, Kapten Pilot Yadi, dan Kapten Pilot Arif," kata Hadi saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Minggu 15 Maret 2015.
Kadispen TNI AU menambahkan, semuanya kapten pilot adalah orang-orang terpilih dari Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Adisucipto, Yogyakarta. Mereka juga berpengalaman dengan kegiatan-kegiatan yang berbahaya, termasuk menerbangkan pesawat latih dan pesawat tempur.
Selain itu, lanjut Hadi, para pilot itu juga sering turut ambil bagian baik dalam kegiatan di dalam maupun luar negeri. Seperti, pada 2013 lalu, mereka tampil di Brunei, Thailand, dan Singapura. "Terakhir ini yang di Malaysia," ujar dia.
Posting di Media Sosial
Berdasarkan penelusuran Liputan.com di media sosial atau medos, Tim Aerobatik Jupiter TNI mempunyai akun di Facebook, Jupiter Aerobatic Team - Indonesia. Dan beberapa jam usai insiden di Langkawi, Malaysia, akun Jupiter Aerobatic Team - Indonesia meng-update status di laman Facebook.
"Terima kasih atas semua dukungan dan doa teman2. Semua team sekarang telah berkumpul dalam keadaan selamat dan sehat. Sekali lagi terima kasih untuk dukungan teman-teman semua," demikian status laman Jupiter Aerobatic Team - Indonesia di Facebook.
Advertisement
Ada 827 orang yang menyukai status terbaru laman tersebut. Salah seorang bahkan memberikan komentar positif.
"Alhamdulilah, yang terpenting semua selamat, klo pesawat nanti ada rejeki nya lagi di gantikan dengan yang baru, jadikan musibah ini sebagai tolak ukur kemajuan bagi jupiter, jangan putus asa, yakinlah bahwa sayap-sayap nusantara selalu mengharumkan nama bangsa, keep spirit," demikian komentar seorang facebooker atau pengguna Facebook.
Selain status, Jupiter Aerobatic Team - Indonesia juga mem-posting beberapa foto kegiatan mereka. Satu di antaranya foto dan status yang dimuat pada 11 Maret 2015 di Facebook yang juga dimuat di Twitter.
"Hari pertama perjalanan ke Langkawi..memasuki tanah Sumatera."
Dalam foto tampak 6 pesawat Wong Bee KT-01B berwarna merah putih terbang dengan formasi 1-2-3 di atas langit Sumatera menuju Langkawi, Malaysia, pada 11 Maret lalu. Beberapa gumpalan awan putih pun seolah berjajar rapih mengiringi 6 pesawat Tim Jupiter.
Sehari sebelumnya, mereka memuat status tentang rencana misi ke Sumatera dan Malaysia.
"Mohon doa restu, 11 Maret 2015 The Jupiters akan bertolak dari lembah Merapi-Merbabu dalam rangkaian event LIMA'15 dan Tour de Sumatra. Rute panjang yang harus ditempuh dalam perjalanan menuju event LIMA'15 yaitu ADI-HLM(s/s)-PLB(r)-PKU(s/s)-MDN(r)-Langkawi. Setelah itu akan dilanjutkan Tour de Sumatra dengan rute Langkawi-Medan-Pekanbaru-Padang-Palembang-Lampung-Halim-Adi. Kami tunggu kehadirannya di kota2 tersebut dan mohon doanya semoga diberikan kelancaran dan kesuksesan dalam event ini."
Awal Mula Tim Jupiter
Dari sejarahnya, seperti dikutip dari tni-au.mil.id, Jupiter Aerobatic Team atau disingkat JAT dibentuk berdasarkan inisiatif dari para instruktur penerbang di lingkungan Skuadron Pendidikan 103 yang mengawaki pesawat MK 53 HS Hawk untuk membentuk suatu tim aerobatik.
Tampil pertama kali pada HUT TNI pada 5 Oktober 1997 dengan menggunakan 4 pesawat MK 53 HS Hawk. Namun karena sesuatu dan lain hal kegiatan tersebut dihentikan pada 2002.
Setelah vakum selama beberapa tahun, awal 2008 TNI AU mulai merintis kembali tim aerobatiknya dengan menggunakan pesawat KT 1 Woong Bee buatan Korea yang memperkuat Skadik 102. Tampil pertama kali dengan 4 pesawat pada 4 Juli 2008 pada upacara wingday sekolah penerbang.
Tampilan baru yang lebih menawan diawali pada awal 2011. Tim Aerobatik Jupiter menggunakan 6 pesawat yang telah dicat merah putih dengan manuver yang lebih bervariasi. Semua penerbang yang tergabung dalam tim ini adalah para instruktur terbang TNI AU. (Ans)