Liputan6.com, Jakarta - Pemakzulan atau pelengseran disebut-sebut menjadi tujuan utama DPRD DKI Jakarta membentuk tim hak angket, untuk menyelidiki kisruh APBD yang dipermasalahkan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Bahkan, DPRD juga diyakini mulai menyiapkan sejumlah kader partai untuk menggantikan Ahok.
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai wajar, jika upaya pemakzulan terhadap kepala daerah diiringi persiapan penggantinya.
"Bagi mereka yang melihat bahwa angket ini sebagai upaya sah untuk mencongkel Ahok, pasti sudah menyiapkan siapa penggantinya," kata Ray, Jakarta, Minggu (15/3/2015).
Ray mengatakan, siapa pun yang akan menggantikan Ahok jika dimakzulkan punya potensi keuntungan besar. Terutama terhadap Pilakada DKI 2017 mendatang. Karena posisi Ahok itu, berarti yang bersangkutan menjadi incumbent dan berpeluang meraup suara besar dalam Pilkada DKI 2 tahun lagi.
"Posisi incumbent, bagaimana pun tentu menguntungkan dalam Pilkada. Sekali pun begitu, tentu tidak mudah untuk mendesakkan ide (pemakzulkan) ini," ucap Ray.
Bagaimana pun jika nanti Ahok dapat dimakzulkan, kata Ray, maka partai politik pengusung calon gubernur berikutnya adalah partai terbesar dalam perolehan suara saat ini, yakni PDIP.
Sementara saat ini, lanjut Ray, tokoh yang menonjol dalam partai berlambang kepala banteng itu, yakni Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful dan Ketua DPD PDIP Jakarta Boy Sadikin.
"Ketentuannya partai yang memperoleh kursi terbanyak lah yang bisa mencalonkan. Tinggal dihitung saja partai mana kursi terbesarnya dan siapa kira-kira tokoh dari partai itu," kata Ray.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sekaligus inisiator hak angket, Muhammad Taufik tidak menampik, pemakzulan terhadap Ahok dari jabatan Gubernur DKI Jakarta menjadi target sebenarnya di balik pembentukan tim hak angket untuk menyelidiki APBD DKI 2015.
"Insyallah (pemakzulan)," kata politikus Partai Gerindra ini, Jumat 13 Maret lalu.
Bahkan, sejumlah pihak menyebut-nyebut partai-partai besar di DPRD DKI saat ini tengah mempersiapkan kader-kadernya masuk 'bursa' calon pengganti Ahok. DPRD DKI juga diyakini sudah menyeleksi nama-nama yang disiapkan itu, sebagai calon untuk mengambil alih jabatan Gubernur DKI Jakarta dari tangan Ahok, jika rencana pemakzulan tersebut berjalan lancar. (Rmn)
Pengamat: Lazim Disiapkan Pengganti, Jika Ahok Dilengserkan
Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, siapa pun yang akan menggantikan Ahok jika dimakzulkan punya keuntungan besar.
diperbarui 16 Mar 2015, 02:45 WIBGubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Unggul 80 Persen Suara Hasil Quick Count di Pilgub Lampung, Mirza Akui Sempat Kaget
Hitung Cepat LSI 100 Persen, Rendahnya Jumlah Suara untuk Paslon Srikandi di Sumsel
Penghitungan Suara Belum Dinyatakan Selesai, Amsakar-Li Deklarasi Kemenangan
110 TPS di Sumut Pemungutan Suara Susulan karena Kendala Banjir dan Longsor
Cara Mengetahui Rezeki dari Weton Kelahiran
Situasi Terkini Negosiasi Kontrak Liverpool dan Mohamed Salah
75 Tahanan Polresta Bandar Lampung Ikuti Pencoblosan Pilkada 2024 dari Balik Jeruji Besi
Quick Count Pilkada Lampung: Rahmat Mirzani Djausal-Jihan Nurlela Unggul
Kisah Umar bin Abdullah Memerdekakan Budak yang Pura-Pura Sholat, Diceritakan Gus Baha
Alasan Warga Palembang Pilih Golput, Lokasi Jauh Hingga Dapat Serangan Fajar
Maksimalkan Produktivitas dengan Laptop Tipis Premium ASUS Zenbook S 14 UX5406
Megawati Sampaikan Sikap PDIP soal Hasil Pilkada 2024: Jaga Suara dan Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara