Liputan6.com, Jakarta - Anjuran Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar perbankan BUMN menyatukan Automatic Teller Machine (ATM) guna menurunkan tingkat suku kredit perbankan mendapat tanggapan dari Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin.
Budi mengatakan, sebenarnya wacana penyatuan ATM ini sudah lama bergulir dan sudah dilakukan antar perbankan BUMN melalui sistem Link.
"Sebenarnya ide itu sudah cukup lama dilontarkan. Dan sebenarnya sudah jalan di bank BUMN. Jadi kalau lihat bank BUMN sudah link oleh ATM Link. Jadi sudah gabung, nggak lewat private sector. Ada interchange fee-nya," ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (16/3/2015).
Dia menjelaskan, dengan sistem Link ini saja sudah membawa keuntungan bagi perbankan BUMN, terutama bank yang belum memiliki banyak unit anjungan tunai mandiri tersebut.
"Dengan begitu bank BUMN yang ATM-nya sedikit itu bisa dapat akses ke Bank BUMN yang besar. Sebenarnya sudah ada sih itu," lanjutnya.
Namun menurut Budi, akan lebih baik jika penyatuan ATM ini hanya dilakukan antara perbankan plat merah. Atau bila ingin dengan perbankan swasta, bisa dengan bank pembangunan daerah (BPD).
"Kalau saya pribadi, saya lebih senang dengan BUMN, kalau private (swasta) ya dengan BPD-lah. Asing nggak usah," kata dia.
Dia menyatakan, penyebabnya tidak ingin melakukan penyatuan ATM dengan perbankan asing karena pengalaman Bank Mandiri yang ditolak saat ingin melakukan penyatuan dengan perbankan lokal di negara lain seperti di Singapura dan Malaysia.
"Kenapa, karena saya mau masuk ke Malaysia nggak boleh, Singapura nggak boleh tuh. Jadi kalau saya mau bank asing, mau masuk ke Singapura join dengan ATM bank-bank nya Singapura nggak dikasih. Kalau ke Malaysia, dikasih cuma mungkin annual fee-nya 5 kali lebih mahal, transaction fee-nya 6 kali lebih mahal, jadi kenapa kita mesti share. Saya juga mohon pemahaman teman-teman jangan kemduian kita yang didorong untuk buka. Padahal di negara lain nggak boleh masuk kita," tandas dia. (Dny/Nrm)
Dirut Mandiri Tolak Satukan ATM dengan Bank Asing
Sebenarnya wacana penyatuan ATM ini sudah lama bergulir dan sudah dilakukan antar perbankan BUMN melalui sistem Link.
diperbarui 16 Mar 2015, 17:54 WIB(Foto: Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
AS Setujui Penjualan Suku Cadang F-16 hingga Sistem Komunikasi Taktis ke Taiwan, Nilainya Rp6 Triliun
Mencicip Kue ala New York Berbahan Lokal Indonesia Kreasi Pastry Chef Terbaik Dunia
11 Arti Mimpi Mobil Hilang dan Maknanya dalam Kehidupan
Mi Tarempa, Sajian Kuliner Khas Kepulauan Anambas
Ada Lowongan Kerja di Federasi Futsal Indonesia, Bisa untuk Semua Jurusan!
Duel Panas Manchester United vs Manchester City Berebut Gelandang Sporting CP
Apa Ritual Pagi Hari untuk Menurunkan Berat Badan? 6 Cara Efektif yang Bisa Anda Coba
Everblast Festival 2024 Diguyur Gerimis, Pengunjung Tetap Asyik Nonton 311, Sleeping With Sirens hingga Two Door Cinema Club
Cara Membuat Kue Pukis yang Lembut dan Nikmat
Ngaku Polisi, Penumpang Ojek Online di Jaktim Bawa Kabur Motor Pengemudi
Top 3 Islami: Kisah KH Mahrus Ali Lirboyo Batalkan Penerbangan karena Pesawat Bau Mayit, Amalan yang Dekatkan Perempuan ke Surga
Cuaca Hari Ini Minggu 1 Desember 2024: Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan, Siang Hujan