Derita Atresia Bilier, Bayi Masha Butuh Bantuan

Sudah jalani operasi kasai, bayi asal Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau ini membutuhkan cangkok hati.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Mar 2015, 11:00 WIB
Sukna Clarissa yang akrab dipanggil Masha usai jalani operasi kasai. Namun dokter itu tidak cukup karena butuh cangkok hati. (Foto: Sukria)

Liputan6.com, Jakarta Bayi Sukna Clarissa yang akrab dipanggil Masha kini sedang tergolek di rumahnya karena penyakit atresia bilier yang berada di Jalan Hidayah Alahair Timur Kecamatan Tebing Tinggi Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Pada 9 Februari lalu, ia sudah menjalani prosedur operasi kasai di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, namun gangguan hati berat membuat dokter menyatakan bahwa upaya yang bisa dilakukan adalah cangkok hati.

"Saat itu dokter menyatakan bahwa untuk melakukan cangkok hati untuk mendapatkan pendonor hati agak susah dan dana yang tidak dibutuhkan tidak sedikit," ungkap ayah dari Masha, Sukria saat dihubungi Health-Liputan6.com.

Untuk bisa melakukan operasi cangkok hati, pihak RSUD Arifin Achmad menyatakan untuk dirujuk, namun berdasarkan keterangan Sukria tidak diberitahu dirujuk kemana.

Hal ini membuat Sukria bingung, yang ia inginkan hanya mengupayakan kesembuhan anaknya yang lahir pada 2 Oktober 2014 ini. Sembari mencari tahu tempat RS yang bisa mencangkok hati putrinya, penggalangan dana sudah dilakukan. "Teman-teman jurnalis, tetangga dan teman-teman yang lain sudah membantu untuk melakukan penggalangan dana. Kini, sudah dapat sekitar delapan juta," terang Sukria.

Namun, Sukria yang hanya lulusan SMA dan pedagang kaki lima masih bingung mencari tahu di rumah sakit mana sang putri bisa diupayakan cangkok hati. "Tolong bantu saya untuk menyelamatkan anak saya, saya bingung tidak harus kemana. Jika ada informasi mengenai operasi cangkok hati tolong beritahu saya," ungkap Sukria saat berbincang lewat telepon.

Awal Mengetahui Penyakit Atresia Bilier
Bermula dari tubuh Masha kuning di usia baru 36 hari, Sukria dan istri menanyakan apa yang terjadi pada bidan yang dulu membantu melahirkan. "Bidan bilang tidak apa-apa, dijemur saja," teran Sukria.

Namun sudah dijemur hingga usianya dua bulan, tak kunjung hilang warna kuning di tubuh Masha dengan perut agak membengkak. Bidan pun merujuk untuk dibawa ke dokter umum. Dari dokter umum mulai dicurigai ada sesuatu yang tidak tepat. Kemudian dirujuk ke spesialis anak di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Setelah diperiksa, dinyatakan bahwa hati anak saya sudah bengkak," ujar Sukria.
Hingga akhirnya Masha dirujuk di RSUD Arifin Achmad untuk ditangani. Setelah kembali jalani pemeriksaan, dokter nyatakan atresia bilier. Lalu jalani prosedur operasi kasai. Dan ternyata, kondisinya berat sehingga perlu dilakukan pencangkokan hati.

Adakah yang bisa memberi informasi tentang penanganan cangkok hati pada penderia atresia bilier?

 

Baca Juga:

Berapa Sesungguhnya Biaya Cangkok Hati Anak di RSCM? 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya