Investor Jepang Minati Investasi Sektor Infrastruktur RI

Menteri Perindustrian, Saleh Husin menuturkan, salah satu proyek infrastruktur yang diminati yaitu proyek pembangunan pembangkit listrik

oleh Septian Deny diperbarui 17 Mar 2015, 10:00 WIB
Menteri Perindustrian RI, Saleh Husin memberikan sambutan saat peresmian pabrik PT Indo Kordsa Tbk, Bogor, Selasa (6/1/2015). (Liputan6.com/Panji Diksana)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) yang didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin terus menggelar pertemuan dengan para Chief Executive Officer (CEO) perusahaan multinasional asal Jepang di Tokyo dalam rangkaian kunjungannya ke negeri sakura tersebut.

Setelah akhir pekan lalu bertemu dengan CEO Inpex Corporation, Mitsui Co Ltd, Tokyo Gas dan Toyota Motor, JK kembali bertemu dengan para pimpinan perusahaan terkemuka lainnya, seperti Itochu Corporation, Marubeni Corporation, Mitsubishi, Nomura Group, Sumitomo dan asosiasi pengusaha Jepang, Keidanren.

Pada kesempatan itu, digelar pula pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Jepang yang sekaligus Menteri Keuangan, Taro Aso.

"Mereka sangat antusias masuk ke sektor infrastruktur termasuk pembiayaan dan juga sektor-sektor industri," ujar Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (17/3/2015).

Dia mencontohkan, salah satu proyek infrastruktur yang diminati yaitu proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW diminati investor Jepang. Selain itu, para CEO perusahaan asal Jepang ini juga berkomitmen untuk terus memperbesar investasi di Indonesia.

"Karena menurut pandangan mereka, Indonesia merupakan negara yang sangat penting dan menjadi tujuan utama investasi di kawasan Asean," kata dia.

Hingga kuartal III 2014, investasi dari Negeri Sakura di Indonesia tercatat sebesar US$ 2,04 miliar. Angka tersebut menempatkan Jepang pada posisi kedua setelah Singapura yang telah menanamkan modalnya di Indonesia sebesar US$ 4,89 miliar pada periode yang sama.

Di antara sektor-sektor industri, investasi tertinggi Jepang di Indonesia adalah industri kendaraan bermotor, alat transportasi dan industri logam dengan nilai investasi sebesar US$ 880,6 juta. Serta industri mesin dan elektronik dengan nilai investasi sebesar US$ 384,5 juta.

Saleh juga menyebutkan, penilaian positif dan komitmen para pengusaha Jepang sesuai dengan hasil ASEAN Business Outlook Survey 2014 yang menempatkan Indonesia sebagai negara paling menarik untuk ekspansi bisnis, mengungguli Vietnam dan Thailand.

Selain Saleh Husin, turut dalam rombongan yaitu Kepala BKPM Franky Sibarani, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara dan Duta Besar RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.  (Dny/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya