Liputan6.com, Depok - Kepala Hubungan Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (UI) Devfanny Aprilia Artha mengatakan saat ini jumlah mahasiswa di fakultasnya melebihi kapasitas sarana dan prasarana yang tersedia. Hal itu pula yang ia sebut sebagai salah satu faktor dosen kesulitan mengawasi satu per satu mahasiswa yang mengemban ilmu farmasi di universitas ternama ini.
"Kuota kita 150 maba (mahasiswa baru), sementara yang diterima 200. Kebanyakan mahasiswanya, tapi sarana prasarananya tidak ditambah," kata Devfanny di Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (17/3/2015).
Pernyataan itu terlontar ketika ia ditanya awak media mengenai kondisi infrastruktur Fakultas Farmasi UI.
Di lain tempat, Dekan Fakultas Farmasi UI Mahdi Jufri mengatakan alat-alat praktikum di fakultasnya masih konvensional. Seperti pemanas tabung yang menggunakan spiritus dan tabung destilasi yang belum memiliki alat kontrol suhu, sehingga kemungkinan terjadi ledakan pada Senin pagi 16 Maret 2015 kemarin.
"Prasarana akan kita tambah, ada beberapa lab yang belum dilengkapi heating mantle-nya. Semua kembali ke dana ya. Saat ini untuk bantuan alat-alat laboratorium belum ada. Ya, pemerintah mulai memperhatikanlah alat-alat lab. Kami mohon segera dilengkapi alat-alat lab yang lebih modern," tutur Mahdi di lobi Fakultas Farmasi UI Depok, Selasa (17/3/2015).
Sebelumnya, 70 mahasiswa UI mengadakan praktik penyulingan alkohol di Laboratorium Kimia Kualitatif Fakultas Farmasi UI, kemarin pagi. Saat kejadian terdapat 3 dosen dan 3 asdos (asisten dosen) yang sedang bertugas mengawasi praktikum mata kuliah Bahan Baku Sediaan Farmasi tersebut.
Di tengah-tengah kegiatan, salah satu tabung kimia meledak dan mengenai 14 mahasiswa di sekelilingnya. Korban pecahan kaca tabung tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun pihak UI menyatakan tidak ada mahasiswa yang mengalami luka parah. (Ans)
Advertisement