Liputan6.com, Serang - Dua partai 'senior' kini sedang dilanda konflik internal, yaitu PPP dan Golkar. Kisruh itu terjadi karena partai dinilai tidak menghargai dan menerima keputusan Menkumham Yasonna Laoly.
"Karena putusan Menkumham (Yasonna) memisahkan urusan administratif dengan urusan partai. Karena saya yakin, mereka (Parpol) juga tak ingin urusan internalnya dicampuri," kata Ketua Umum PPP versi Muktamar Surabaya, Romahurmuziy di Kota Serang, Rabu (18/3/2015).
Romi, begitu ia disapa, meminta parpol di DPR agar tidak mencampuri internal parpol lain. Yaitu dengan tidak ikut-ikut mendukung hak angket terhadap Menkumham Yasonna.
"Kita juga menyerukan kepada parpol di DPR untuk menghargai putusan pemerintah. Kita juga meminta agar ada etika tidak mencampuri urusan partai lain," terang dia.
Menkumham Yasonna Laoly mengesahkan Partai Golkar versi Munas Ancol Jakarta dengan pimpinan Agung Laksono. Selain itu, Yasonna juga telah mengakui kepengurusan PPP kubu Romahurmuziy hasil munas di Surabaya, Jawa Timur.
Romi pun menganggap apa yang dilakukan Menkumham merupakan hal yang baik bagi perpolitikan di Indonesia. Sehingga harus bisa diterima oleh semua pihak.
"PPP akan menolak hak angket DPR, menolak hak angket terhadap putusan Menkumham," tegas Romi.
Fraksi-fraksi di DPR yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP), sudah membulatkan tekad untuk mengajukan hak angket kepada Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly terkait keputusannya atas konflik dua partai politik, yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sikap Yasonna itu dinilai sebagai intervensi pemerintah melalui Menkumham yang bisa mengulang kejadian zaman Orde Baru (Orba). Saat itu Partai Demokrasi Indonesia (PDI) terpecah, sehingga melahirkan PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri pada tahun 1999. (Ali/Mut)
Parpol Diminta Hargai Keputusan Menkumham Soal Golkar dan PPP
Parpol di DPR diminta tidak mencampuri internal parpol lain dengan ramai-ramai mendukung hak angket terhadap Menkumham Yasonna.
diperbarui 18 Mar 2015, 09:49 WIBRomahurmuziy (tengah), saat mengikuti musyawarah Kerja Wilayah PPP DKI Jakarta, Senin (23/2/2015). Romahurmuziy yakin partai PPP akan menjadi peringkat nomer satu dalam pemilu yang akan datang. (Liputan6.com/JohanTallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Gelar Bakti Sosial Serentak di Seluruh Indonesia
Pesan Prabowo Usai Helatan Pilkada 2024: Kalau Kalah, Mendukung yang Menang
Jejak Diplomasi Sultan Hamengkubuwono IX, Antara Tradisi dan Kemerdekaan
Kontaminasi Bakteri Hancurkan Misi Asteroid Ryugu
Di Ponpes Ayah Gus Baha Tak Banyak Peraturan, Kiai Harus Seperti Ini Kata KH Nursalim
Taylor Sander Bakal Merapat ke LavAni di Proliga 2025
4 Pemain Manchester United yang Mungkin Diangkut Ruud van Nistelrooy ke Leicester City
Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?
Sejarah Singkat Museum Gedong Kirtya di Buleleng
Insiden Handball Kiper Manchester United Jadi Kontroversi, Kapten Bodo/Glimt Bocorkan Perbincangan Wasit
Cara Membuat Asinan Rambutan yang Segar dan Lezat
KPU RI Sebut Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024 Tak Sampai 70 Persen