Liputan6.com, Madrid - Nama besar Miguel de Cervantes Saavedra mungkin kalah terkenal tokoh rekaannya, Don Quixote (Baca: Don Kisot) -- ksatria dari La Mancha yang penuh dengan jiwa kepahlawanan luhur namun agak gila juga konyol. Tapi justru itu yang membuat kisahnya jadi lucu dan mengundang gelak tawa.
Novel de Cervantes yang diberi judul, 'Don Quixote de la Mancha' dianggap sebagai novel modern pertama, salah satu karya terbesar dalam sastra Barat. Namun, keagungan itu tak berpengaruh pada masa-masa akhir hidup sang pengarang yang paripurna pada 22 April 1616.
Kini, hampir 400 tahun setelah kematian 'Bapak Novel Modern', para ilmuwan forensik Spanyol menemukan makam de Cervantes.
Mereka yakin telah menemukan belulang Cervantes, istri, dan orang-orang lain yang dimakamkan bersamanya di Biara Barefoot Trinitarian, Madrid.
Namun, bukan hal gampang bagi para ahli untuk memisahkan dan mengidentifikasi kerangkanya yang rusak berat dari fragmen lainnya.
Cervantes dimakamkan pada 1616, namun peti matinya akhirnya hilang. Saat biara tempatnya dimakamkan dibangun kembali pada abad ke-17, jenazahnya dipindahkan ke bangunan baru. Karenanya, butuh waktu berabad-abad untuk menemukan lagi Cervantes yang berjuluk 'Pangeran Sastra' dari Spanyol.
"Ia berakhir sebagai pria yang menyedihkan. Seorang veteran yang menanggung dampak luka parah akibat pertempuran," kata Pedro Corral, kepala urusan seni, olahraga, dan pariwisata di Dewan Kota Madrid, seperti dikutip dari BBC, Rabu (18/3/2015).
Tim yang terdiri dari 30 peneliti menggunakan kamera inframerah, pemindai 3D dan radar bawah tanah untuk mengintip dan menemukan lokasi makam, di sebuah ruang bawah tanah yang terlupakan di luar bangunan biara.
Di dalam salah satu dari 33 relung ruang makam, di dinding terjauh, para arkeolog menemukan sejumlah kerangka orang dewasa yang cocok dengan penggambaran sekelompok orang, termasuk Cervantes, yang dimakamkan bersama.
"Kerangka tersebut dalam kondisi tak terawat, rusak. Tak memungkinkan bagi kami untuk melakukan identifikasi secara individual terhadap Miguel de Cervantes," kata ahli forensik, Almudena Garcia Rubio.
Rubio melanjutkan, "Namun, kami yakin telah menemukan makam Cervantes dan orang-orang yang dimakamkan bersamanya berdasarkan sumber-sumber sejarah."
Analisis lebih lanjut memungkinkan para ilmuwan memisahkan tulang Cervantes dari individu-individu lainnya, termasuk uji DNA.
Advertisement
Anggota tim penyelidik, Luis Avia, dalam konferensi pers Selasa waktu Madrid mengatakan, Cervantes akan dimakamkan kembali 'dengan penuh kehormatan' di makam yang baru di biara yang sama.
"Cervantes berwasiat ingin dimakamkan di sana. Dan di tempat itulah seharusnya ia berada," kata ahli georadar itu.
Ada ikatan antara Cervantes dan biara itu. Sebab, ordo religius di sana membantu membayar tebusan setelah ia ditangkap oleh bajak laut dan ditahan selama lima tahun di Aljir, Aljazair.
Kamar makam tersebut akan dibuka untuk umum tahun depan, kali pertama dalam beberapa abad, yang waktunya berdekatan dengan peringatan 400 tahun kematiannya.
Pedro Corral mengatakan, proyek tersebut bukan hanya bertujuan menemukan kerangka Cervantes namun menghormati kenangan, serta mendorong orang untuk mempelajarinya lebih jauh.
Temuan makam tersebut makin mendorong orang mencari tahu soal Cervantes. Juga karya-karyanya. (Ein/Yus)
Baca Juga