Liputan6.com, Jakarta - Kegiatan penanaman modal di sektor otomotif dalam negeri tengah menggeliat. Dua pabrik dari perusahaan otomotif raksasa, yakni Mitsubishi dan PT Isuzu Astra Motor Indonesia akan melaksanakan pemasangan tiang pancang atau groundbreaking pada pekan depan.
Hal ini ditegaskan Menteri Perindustrian Saleh Husin di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Advertisement
"Minggu depan ada groundbreaking pembangunan pabrik Mitsubishi dan Isuzu masing-masing di Bekasi dan Karawang," ungkap dia.
Menurut Saleh, nilai investasi kedua pabrik tersebut ditaksir mencapai triliunan rupiah. Saleh mengaku, produksi kendaraan oleh dua perusahaan otomotif ini akan dilempar ke pasar internasional.
"Rencananya produksi mereka cukup besar karena buat ekspor juga. Seperti 30 persen produksi kendaraan Mitsubishi akan diekspor," terang dia.
Saleh menilai, investor Jepang sangat tertarik membenamkan modalnya di Indonesia. Ada peralihan dari investasi di China, Vietnam dan Myanmar. Investor tersebut, kata Saleh, melihat peluang pasar yang begitu besar di Indonesia termasuk menjadikannya basis produksi.
Dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada akhir Maret ini, Saleh menjelaskan, akan ada beberapa perjanjian kerjasama yang diteken terkait komitmen investasi di Indonesia.
Sebelumnya, PT Isuzu Astra Motor Indonesia akan meresmikan pabrik barunya di Karawang, Jawa Barat pada 9 April 2015. Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Johannes Nangoi mengatakan, pabrik yang memiliki luas lahan mencapai 30 hektar ini memproduksi kendaraan jenis truk kecil dan medium, yaitu Isuzu Elf dan Isuzu Giga.
"Investasinya, termasuk luas tanah dan ongkos pindah itu sekitar Rp 1,5 triliun-Rp 1,7 triliun," ujar Johannes.
Dia menjelaskan, pabrik baru ini memiliki kapasitas terpasang 52 ribu unit kendaraan, dan bisa dinaikkan hingga 80 ribu unit, tergantung pada permintaan pasar.
Sementara Chairman of The Board CEO Japan’s Mitsubishi Corporation Osamu Masuko menyatakan bahwa pabrik keduanya akan mulai dibangun pada Mei 2015 di Bekasi. Dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2017. Untuk tahap awal, pabrik ini akan memproduksi 160 ribu unit mobil dan akan terus dikembangkan hingga mencapai 240 ribu unit. (Fik/Ahm)