Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR Didik Mukrianto mengatakan, 'nyanyian' mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang menyerang partai berlambang mercy itu kerap dilakukan saat Nazar merasa tertekan di KPK.
Pernyataan ini menanggapi ucapan Nazar yang menyebut bahwa Partai Demokrat pernah menjadi tempat penampungan uang dari hasil proyek Permai Grup. Uang tersebut kemudian dibagikan ke ketua-ketua fraksi di DPR melalui perantara Sekjen Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas.
"Nazar bukan kali ini saja 'bernyanyi', ketika merasa tertekan di KPK pasti keluarkan testimoni-testimoni," kata Didik di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Dia berujar, pernyataan Nazar tersebut tidak dilandasi dasar fakta yang jelas. Ibas yang dituduh Nazar membagi-bagikan uang kemana-mana, kata dia, saat itu kapasitasnya belum sebagai Ketua Fraksi. Sehingga kewenangan yang dimiliki tidak memungkinkan untuk menjalin pembicaraan dengan ketua fraksi partai lain.
"Wacana uang ke sana ke mari standing-nya harus jelas. Ibas di tahun 2009 bukan dalam kapasitas ini. Jadi harus dari data yang valid, sehingga tidak timbul fitnah," ujar dia.
Anggota Komisi III DPR itu mengatakan, pihaknya tidak mau menduga-duga mengenai dalang di balik pernyataan-pernyataan Nazar tersebut. Ia hanya menyebut apa yang dilakukan Nazar sebagai kebiasaan atau tabiat.
"Kita positif thinking. Itu kebiasaannya, budayanya seperti itu. Ini sudah jadi tabiat dia. Itu sudah sampah," tegas dia.
Didik menambahkan, pihak Ibas tidak akan melaporkan tindakan Nazar itu ke pihak berwajib. Lantaran, pelaporan hukum harus dilakukan jika sudah jelas materi yang dilaporkan karena hukum bukan bersifat emosional. "Ibas menilai itu belum pada substansi legalnya," tandas Didik. (Ado)
Demokrat: Tertekan di KPK, Nazaruddin Pasti Keluarkan Testimoni
Didik menambahkan, pihak Ibas tidak akan melaporkan tindakan Nazar itu ke pihak berwajib.
diperbarui 19 Mar 2015, 01:23 WIBDi depan wartawan Nazaruddin menganggap Olly kebal hukum. Pasalnya, Nazarudin menganggap jika bukti untuk menggiring Olly ke tahanan sudah cukup, namun hingga kini Olly belum juga ditetapkan sebagai tersangka (Liputan6.com/ Abdul Aziz Prastowo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Energi & TambangShell Dikabarkan Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Kenapa?
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Seruan Bumi kepada Umat Manusia, Pengingat sebelum Kematian di Akhir Zaman
Black Friday! Dapatkan Diskon hingga 70 Persen
Hasil Liga Inggris Manchester City vs Tottenham Hotspur: Dibantai 0-4, Rekor Kekalahan The Citizens Makin Panjang
Perbuatan AKP Dadang Tembak Rekannya Turunkan Marwah Kepolisian
Danau Sentani, Jejak Wisata Papua yang Tersembunyi
Jelang Masa Tenang, Ini Momen Pamungkas Kampanye Akbar Pasangan RIDO di Pilkada Jakarta 2024
Ingin Dapat Penghasilan Tambahan? Habib Novel Bagikan Kiat Rezeki Lancar dan Mudah
Putri Ariani Rilis Album Perdana Bertajuk “Evolve”, Peluncuran Eksklusif di Amerika Serikat
Intip, Jadwal Masa Tenang Pilkada 2024 dan Aturannya
Rekomendasi Destinasi Wisata di Pohuwato yang Kaya Sumber Daya Bawah Laut
Berawal dari Benturan Kendaraan, Lansia ini Tewas Dianiaya di Jakarta Timur
Penampilan Serba Hitam Song Hye Kyo dan Jennie BLACKPINK di Acara Pernikahan Picu Perdebatan Budaya