Anak Usaha PGN Bangun 15 SPBG Senilai US$ 32 juta Tahun Ini

Kapasitas SPBG bervariasi menyesuaikan daya penampungan gas.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Mar 2015, 13:26 WIB
Ilustrasi PGN (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk (Persero)  gencar membangun infrastruktur gas, salah satunya membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) melalui anak usahanya PT Gagas Energi Indonesia.

Presiden Direktur PT Gagas Energi Indonesia Danny Praditya mengatakan, perseroan menganggarkan US$ 32 juta tahun ini untuk membangun 15 unit SPBG.

"Kapasitas cukup besar. Kita buat generic SPBG dengan kapasitas yang kita tentukan. Bervariasi. Ada yang 0,5 MM, 1 MM, 2 MM. Tergantung dari lokasinya," kata Danny, dalam acara The 9th Natural Gas Vehicles Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition, di Jakarta, Kamis (19/3/2015).

Menurut Deny, kapasitas SPBG bervariasi menyesuaikan daya  penampungan gas. Pembangunan 15 SPBG tersebut akan dilakukan pada wilayah Sumatera diantaranya Batam, Lampung dan Palembang.

Adapun soal harga,  Danny  mengungkapkan, saat ini harga BBG untuk transportasi jenis Compress Natural Gas (CNG) Rp 3.100 per liter setara premium (lsp)  untuk wilayah Jakarta Bogor Tangerang Bekasi (Jabodetabek). Harga tersebut belum sesuai dengan keekonomian. "Harga Rp 3.100 belum pada harga kekonomian," tegasnya.

Danny menambahkan, dengan besaran harga tersebut, membuat pengusaha tidak tertarik membangun SPBG. Sedangkan berdasarkan perhitungan Asosiasi CNG Indonesia harga keekonomian BBG dari CNG mencapai Rp 4500 lsp. "Karena belum mencapai keekonomian swasta belum bergerak membangun," tutupnya. (Pew/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya