Liputan6.com, Jakarta Manchester City kembali menderita. Rasa sakit itu didapat anak asuh Manuel Pellegrini setelah 'The Citizen' disingkirkan Barcelona pada babak 16 besar Liga Champions musim ini.
Pasca kegagalan di Liga Champions, beragam teori yang dianggap sebagai penyebab tersingkir rival sekota Manchester United itu bermunculan.
Namun, dari fakta yang dilansir the Mirror, agaknya salah satu sebab sulitnya City bersaing adalah skuat yang berisikan para pemain tua. Dari data yang ada, skuat City membutuhkan suntikan tenaga muda demi bisa bersaing dengan klub manapun.
Statistik menunjukkan tim utama Man City memang sangat tua. Dari rata-rata tim inti yang diturunkan kontestan babak 16 besar, skuat Man City satu tahun lebih tua.
Bahkan, skuat utama Chelsea yang diturunkan menghadapi Paris Saint-Germain memiliki rata-rata usia 27,2 tahun. Wakil Inggris lainnya, Arsenal yang tersingkir oleh AS Monaco punya rata-rata skuat lebih muda yaitu 26,8 tahun.
Itu berarti, tim utama Man City rata-rata dua tahun lebih tua dibandingkan Chelsea dan tiga tahun lebih tua dibandingkan skuat Arsenal pada babak 16 besar Liga Champions.
Advertisement
Lanjut ke halaman berikutnya -->
Paling Uzur di Liga Premier
Masalah bertambah buruk bagi Vincent Kompany dan kawan-kawan. Berkaca pada rata-rata tim yang dipakai oleh tim Liga Premier musim ini, Man City juga memiliki tim paling uzur di kompetisi kasta tertinggi Negeri Ratu Elizabeth.
Perbedaan antara tim yang bermarkas di Etihad Stadium dengan Liverpool dan Tottenham Hotspur sangat signifikan. Liverpool memiliki usia rata-rata skuat 25,6 tahun dan Tottenham punya tim lebih muda dengan 24,9 tahun.
Baca juga :
Menanti 9 Bulan, Vermaelen Segera Debut di Barca
Advertisement