Liputan6.com, Jakarta - Hari masih gelap saat Fien Andriani berangkat menuju kantor. Wanita yang kerap disapa Fien ini diantar ojek langganannya ke depan kompleks untuk naik bus khusus karyawan. Kantor Fien berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat. Sekilas tampak normal, namun ternyata Fien menyandang tunanetra.
Fien adalah sulung dari 4 bersaudara, putri pasangan Profesor Azis Asirin dan Sofiah. Berkat bimbingan orangtua, sejak kecil Fien mampu mengisi hari-harinya dengan sikap positif.
Advertisement
Usai kuliah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing di Bandung tahun 2002, Fien bekerja di Yayasan Daarut Tauhid selama 5 tahun sebagai pengajar Bahasa Inggris. Kemudian wanita yang menguasai 3 bahasa yaitu Inggris, Jerman, dan Mandarin ini diterima bekerja di sebuah bank swasta asing di Jakarta.
Awalnya tidak mudah. Berkat ketekunan dan semangat pantang menyerah, Fien akhirnya mampu bekerja normal seperti rekan-rekannya yang lain. Bagi banyak rekan sekantornya, Fien adalah sosok yang menginspirasi.
Bagi Fien Andriani, keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk hidup sepenuhnya. Fien selalu bersyukur dan berharap hidupnya bermanfaat untuk orang lain. Begitu pula dengan motto hidup Fien, kesuksesan tidak dibatasi oleh keterbatasan. Oleh karenanya, walau memiliki keterbatasan fisik, Fien tetap ingin sukses.
Saksikan kisah perjuangan hidup inspiratif dari Fien Andriani yang memiliki keterbatasan fisik tapi tetap bisa berkerja dengan normal dalam Pantang Menyerah yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (20/3/2015), di bawah ini. (Vra/Mut)