Liputan6.com, Jakarta - Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso mengaku tak memiliki dendam dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Hal itu diungkapkannya lantaran dirinya juga sudah memaafkan Rusli terkait laporan pada 2013 lalu soal kondisi keamanan dalam Pilkada di Gorontalo ke Presiden, Menko Polhukam, dan Kapolri.
Menurut pria yang akrab disapa Buwas itu, laporan yang dilakukan Rusli merupakan pencemaran nama baiknya saat menjadi Kapolda Gorontalo. Buwas pun tetap ingin melanjutkan kasus pencemaran nama baik terhadap dirinya.
"Nggak (dendam), saya bukan pendendam, saya hanya menegakkan hukum. Hampir dua tahun saya laporkan sejak 2013, tapi baru bisa di P21. Itupun menunggu saya jadi Kabareskrim," kata Buwas di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Jenderal bintang tiga itu menuturkan ia juga sudah menerima permohonan maaf dari yang bersangkutan. Tapi yang jelas, sampai saat ini yang bersangkutan tidak juga mau mengakui bahwa ia sudah melakukan pencemaran nama baik.
"Sudah saya maafkan tapi tidak untuk mencabut laporan. Saya siap bersaksi. Kemarin dia jumpa sama saya di istana, beliau sampaikan (maaf) pada saya," ujar Buwas.
"Pertanggungjawaban hukum itu harus. Sampai kemarin tidak mengakui adanya pencemaran nama baik saya kan. Tapi kenyataannya beda kan," beber dia.
Dalam halaman koran lokal di Gorontalo pada 20 Maret 2015, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie beserta stafnya memasang iklan yang berisi permohonan maaf kepada Komjen Pol Budi Waseso. Dan iklan itu hampir 1 halaman penuh.
Sebelumnya, Rusli mengaku akan mengikuti proses hukum yang saat ini tengah berjalan. Ia juga mengaku tidak akan melakukan praperadilan dalam kasus tersebut.
"Ya, kita lihat saja dan saya tetap akan mengikuti proses hukum. Untuk praperadilan, saya sudah koordinasi dengan kuasa hukumnya," ujar Rusli Habibie di Gorontalo.
Selain itu, politisi Partai Golkar ini juga menjelaskan, kasus tersebut berawal pada saat dirinya mengirimkan surat tentang kondisi daerah pada saat Pemilihan Walikota Gorontalo tahun 2013 silam. Namun di surat tersebut tidak ada kata untuk meminta Komjen Budi Waseso agar dicopot dari jabatannya sebagai Kapolda Gorontalo.
"Tidak ada isi buat mengganti, bahkan saya secara lisan meminta sama Pak Kapolri Timur Pradopo (Kapolri saat itu) untuk mempertahankan Pak Budi," jelas Rusli. (Mut)
Kabareskrim Lanjutkan Kasus Gubernur Gorontalo Rusli Habibie
Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso mengaku tak memiliki dendam dengan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
diperbarui 20 Mar 2015, 16:50 WIBKabareskrim Komjen Pol Budi Waseso menjawab pertanyaan wartawan usai upacara kenaikan pangkat korps raport yang digelar di Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/2/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perbedaan Waktu Indonesia dan Inggris, Prediksinya Selisih 7-9 Jam
Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel, Ketahui Ciri dan Contoh Penerapannya
Alasan BKN Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap II Hingga 15 Januari 2025
Sepanjang 2024, Realisasi Pendapatan Negara Capai Rp2.842,5 Triliun
Honda Resmikan Diler Mobil Bekas Bersertifikasi di Tangerang
Perbedaan Waktu Indonesia dan Korea, Jadi Panduan Lengkap untuk Traveler
7 Potret Vonny Felicia alias Vonzy Berbalut Outfit Putih, YouTuber Cantik yang Bikin Jatuh Hati
350 Caption Singkat Gym untuk Motivasi Olahraga dan Gaya Hidup Sehat
Memahami Apa Itu Hibah: Definisi, Jenis, dan Manfaatnya
Anggota DPR Maria Lestari Tak Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Hasto Kristiyanto
Unsur Teks Deskripsi yang Baik: Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?
Saksikan Sinetron Saleha Episode Jumat 10 Januari Pukul 18.10 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya