Liputan6.com, Jakarta - Kisruh pembayaran pajak dari klub sepakbola peserta Indonesia Super League (ISL) membuka kacamata masyarakat bahwa atlet, klub, bahkan penyelenggara olahraga kulit bundar kerap melalaikan penyetoran pajak.
Managing Partner dari Danny Darussalam Tax Center atau Pengamat Perpajakan, Darussalam miris mendengar sebagian besar klub dan pemain sepakbola kurang disiplin dalam menyetor pajak. Padahal ada sanksi pidana dan denda yang bakal mengganjal prestasi mereka di lapangan.
"Tapi saya rasa itu karena nggak sengaja atau alpha. Karena biasanya dalam kontrak itu, pajak penghasilan pemain dipotong langsung oleh klub," ungkap dia dalam Diskusi Pajak untuk Pesepakbola dan Klub di Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Lebih jauh Darussalam menambahkan, ada sejumlah kasus internasional yang menimpa atlet sepakbola, pelatih maupun klub. Dan hukumannya tidak main-main. Sebagai contoh, sambung dia, Lionel Messi menghadapi tuntutan penggelapan pajak oleh otoritas pajak Spanyol.
Masalahnya dianggap tidak melaporkan penghasilannya dari Image Rights yang dikelolanya melalui perusahaan yang dimiliki di Uruguay dan Belize.
Atas tuduhan tersebut, kata dia, Messi terancam hukuman penjara selama 6 tahun. Dan akhirnya dia setuju untuk membayar kekurangan pajak terutang sebesar US$ 6 juta atau sekira Rp 72 miliar.
"Di Jerman, petinggi klub Bayern Munich, Uli Hoeness dituduh melakukan penggelapan pajak karena tidak melaporkan aset yang dimilikinya di Bank Swiss dalam SPT PPh Orang Pribadi kepada otoritas pajak Jerman," tegas dia.
Menurut Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, pesepakbola dianggap pegawai yang dipungut tarif PPh Orang Pribadi dengan lapisan tarif dan disesuaikan dengan besaran penghasilan kena pajak. Mulai dari 5 persen sampai 30 persen.
Sedangkan bagi klub, terdapat konsekuensi atas penghasilan yang diberikan kepada pesepakbola, yaitu penghasilan yang dibayarkan dapat menjadi biaya atau pengurang dalam menghitung PPh Badan atau penghasilan yang diberikan tidak menjadi biaya atau pengurang dalam menghitung kewajiban PPh Badan. (Fik/Ndw)
Pesepakbola & Klub Dunia Terjerat Kasus Pajak, Bagaimana di RI?
Kisruh pembayaran pajak dari klub sepakbola peserta Indonesia Super League (ISL) membuka kacamata masyarakat bahwa atlet, klub, bahkan penye
Diperbarui 20 Mar 2015, 18:04 WIB:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/728092/original/080827400_1409112380-Pajak-20140827-johan.jpg)
(Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Seorang Pria Kehilangan Sepeda Motor saat Hendak Hindari Tawuran di Rawamangun
Indonesia Punya PLTS dengan Baterai Raksasa Pertama, di Sini Lokasinya
Tren Baju Ramadan dan Lebaran 2025, Katun Bordir Bolong dan Warna Pastel Paling Diminati
Prabowo Luncurkan Danantara Besok 24 Februari 2025, Simak Jadwalnya
Harga Tiket MRT Jakarta 2025, Tarif Naik Sesuai Jarak Tempuh
Buku Kebaya, Keangggunan Yang Diwariskan Dirilis, Ajak Masyarakat untuk Jaga Warisan Budaya
VIDEO: Markas Judol Jaringan Internasional Digerebek di Batam, Uang Rp13 Miliar Disita
Profil Fahmi Muhammad Hanif, Sosok Pengusaha yang Juga Salah Satu Bupati Termuda di Indonesia
Ini Alasan Hyundai STARGAZER Essential Tech Cocok Buat Dipakai Mudik
Sinopsis Drakor Buried Hearts, Park Hyung Sik Tampilkan Sisi Baru
Kepala OIKN Bakal Bagi-Bagi Lahan IKN Gratis, Menteri ATR/BPN Buka Suara
Ciri-ciri Penyakit Gula Kering: Kenali Tanda, Gejala, dan Komplikasinya