Liputan6.com, Jakarta- DKI Jakarta akan menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika pada 22-23 April mendatang diprediksi, acara tersebut akan menambah beberapa titik kemacetan, khususnya di wilayah sekitar JCC, Senayan, Jakarta yang menjadi pusat penyelenggaraan KAA.
Untuk mengurangi dampak tersebut, Deputi Kantor Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho mengaku tengah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI untuk mengurai kemacetan di sejumlah titik tersebut.
Advertisement
"Pasti tidak terhindarkan macet saat KAA. Makanya, acara berpusat di JCC dan hotel di sekitarnya. Yang belum kita selesaikan itu lintas kementerian dan pemda," kata Deputi Kantor Staf Presiden Yanuar Nugroho, di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
Ia mengatakan, untuk mengurai kemacetan, pemerintah biasanya akan meliburkan para siswa yang bersekolah di sekitar lokasi. Namun, Yanuar menjelaskan Pemprov DKI berwacana tidak akan meliburkan para siswa namun memilih untuk melibatkan para siswa dalam acara itu.
"Soal meliburkan, beberapa sekolah yang dilewati kepala negara bakal diajak ikut nyambut. Bukan diliburkan. Misal PM Singapura lewat, mereka sambut. Ini masih dibicarakan," terang Yanuar.
Yanuar Nugroho menyampaikan baru sebagian kepala negara yang konfirmasi untuk hadir dalam Konferensi Asia-Afrika pada 19-24 April mendatang.
"Dari 109 negara, 17 observer yang diundang, sampai 3 hari lalu yang menyatakan partisipasi 85 negara. Kepala negara yang konfirmasi hadir per 3 hari lalu itu sebanyak 24 kepala negara. Tapi, konten lebih lengkap hari ini, ada di Kementerian Luar Negeri," kata Yanuar.
Mengenai teknis acara, Yanuar mengakui persiapan saat ini baru mencapai 60%. "Kita akan usahakan sampai 90% persiapan selesai di minggu pertama April," pungkas Yanuar Nugroho. (Luq/Ans)