Liputan6.com, Jakarta - Pengamat Transportasi, Darmaningtyas mendukung penuh langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun Light Rain Transit (LRT) di Jakarta. Tugas ini diserahkan pada PT Adhi Karya Tbk sebagai pengganti proyek monorel yang batal.
Rute perdana LRT akan menghubungkan Cibubur-Cawang-Grogol sepanjang 15 kilometer (km). Menurut Darmaningtyas, pemilihan rute tersebut sangat tepat.
Advertisement
"Rute itu sudah tepat karena itu jalur asal dan tujuan pergerakan," ujar Darmaningtyas saat berbincang dengan Liputan6.com, Minggu (22/3/2015).
Darmaningtyas menyebut, LRT sangat cocok dibangun di kota-kota metropolitan, seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya yang memiliki basis penduduk banyak. Sebab, keuntungan ada LRT karena kapasitas atau daya tampung yang lebih banyak dibanding bus.
"Satu rangkaian kereta LRT bisa menampung 200-400 orang, bahkan lebih. Jadi kendaraan pribadi bisa berkurang banyak, sehingga mengurai kemacetan," jelas Darmaningtyas.
Namun dia mengingatkan agar pemerintah jangan hanya berencana saja. Realisasi sangat penting agar proyek LRT yang ditaksir mencapai Rp 9 triliun-Rp 10 triliun itu tidak bernasib sama seperti monorel.
"Jangan ngomong saja, kalau mau niat bangun, ya realisasikan. Penggunaan lahan tidak ada masalah, karena diputuskan memakai lahan milik PT Jasa Marga Tbk. Presiden sudah mengizinkannya, jadi harusnya tidak ada hambatan lagi," tegas Darmaningtyas.
Seperti diketahui, PT Adhi Karya Tbk pernah berencana membangun monorel dari Bekasi-Cawang, Cibubur-Cawang, dan Cawang-Kuningan. Namun proyek ini batal, dan diganti oleh LRT yang diminta oleh Jokowi.
Nasib serupa juga dialami proyek monorel yang dibangun pemerintah provinsi DKI Jakarta bersama PT Jakarta Monorail karena beberapa rencana pembangunan depo yang tidak sesuai dengan tujuan proyek. (Fik/Ahm)