Liputan6.com, Jakarta - Beredarnya buku pelajaran Pendidikan Agama yang berisi materi soal kemusyrikan yang kerap dianut kelompok garis keras ISIS di Jombang, Jawa Timur menandakan upaya penyebaran paham radikalisme sudah tersebar luas.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (22/3/2015), kewaspadaan menjadi hal yang wajib dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Kewaspadaan terhadap kelompok ISIS tidak hanya dilakukan oleh Indonesia, Kerajaan Arab Saudi sepakat bahwa ISIS selain merusak agama juga membahayakan negara.
Advertisement
Staf Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi Faesal Al Amry mengatakan negaranya sedang memerangi terorisme dengan membentuk Badan Anti-teroris.
"Negara Saudi memandang ISIS dan seluruh radikal adalah suatu gerakan yang bahaya, merusaki agama dan umat dan memunculkan kekacauan, sehingga negara Saudi dan negara lain sepakat dan kompak memerangi ISIS dan aksi teror lainnya. Jadi negara Saudi memandang gerakan ISIS dan radikal lainnya merupakan gerakan berbahaya yang harus ditangkal secara bersama-sama," ucap Faesal Al Amry.
Kelompok ISIS belakangan ini memang semakin gencar merekrut anggota dari berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia. Badan Intelijen Negara (BIN) memperkirakan hingga akhir tahun 2014 lalu ada 514 warga indonesia yang sudah ikut bergabung dengan ISIS. (Vra/Ans)