BNPT: Ancaman ISIS Jangan Dilihat Hanya dari Aspek Ideologi

BNPT menilai seharusnya publik lebih peka perkembangan ISIS. Sebab tindakan jaringan radikal ini sudah semakin nyata.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 22 Mar 2015, 21:41 WIB
Talkshow Bincang Senator bertema 'ISIS dan Upaya Deradikalisme' bersama Liputan6.com di Brewerkz Restaurant & Bar, Senayan City, Senayan, Jakarta, Minggu (22/3/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengimbau seluruh masyarakat agar ancaman radikalisasi kelompok organisasi Islamic State of Iraq and Syiria atau ISIS, jangan hanya dilihat dari aspek ideologi, tapi juga diperangi bersama secara menyeluruh.

Kepala BNPT ‎Komjen Pol Saud Usman Nasution mengkritik sikap publik, yang menentang kelompok ISIS secara frontal, dibanding pencegahan melalui pendekatan atau persuasif.

"Jangan hanya lihat dari aspek ideologi. Tapi berbagai aspek kehidupan negara‎, agar tidak terjadi dendam dan ketidakadilan dalam memberantas ISIS (di Indonesia)‎," kata Saud dalam acara Bincang Senator bertema 'ISIS dan Upaya Deradikalisme' bersama Liputan6.com, di Senayan City, Jakarta, Minggu (22/3/2015).

‎Selain itu, Saud menyayangkan anggapan masyarakat terhadap pihaknya yang diduga 'bermain' di balik isu terorisme dan ISIS. "Banyak yang nggak care (peduli), anggap itu teori konspirasi," sambung dia.

Seharusnya, kata Saud, publik lebih peka dengan perkembangan ISIS. Sebab tindakan jaringan radikal ini sudah semakin nyata dan terjadi di dekat masyarakat. Namun jaringan ISIS perlu ditelusuri lebih dalam lagi.

Menurut Saud, saat ini sudah saatnya pihak terkait mencari 'obat' mujarab mencegah dan menangani paham atau kelompok ISIS. Karena sejauh ini ISIS dan jaringan terorisme lain cukup sulit dipadamkan.

"Sebetulnya ini sudah ancaman nyata. Bukan hanya di Indonesia saja, termasuk di negara lain.‎ Tak akan selesai, sepanjang tujuan mereka memberlakukan syariah Islam di seluruh dunia nggak tercapai. Harus sama-sama pikirkan cari solusinya," pungkas Saud Usman Nasution. (Rmn/Ans)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya