Liputan6.com, Washington DC - Barack Obama tengah bersitegang dengan kubu legislatif dari Partai Republik yang merupakan oposisi Presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat tersebut. Obama menegaskan dirinya tak akan menandatangani rancangan anggaran oleh Republik lantaran dianggap tak sesuai dengan visi misinya dalam membangun negara.
"Saya tidak akan menandatangani," ujar Obama dalam wawancara dengan Huffington Post, Minggu (22/3/2015).
Presiden ke-44 AS itu mengutarakan kebijakannya yang lebih pro kalangan menengah ke bawah dengan mengutamakan anggaran pendidikan mengingat jumlah pelajar yang terus bertambah. Bagi dia, anggaran kubu Republik tak memikirkan hal itu.
"Sikap saya jelas, dalam situasi seperti ini, di mana anggaran pendidikan yang terus menurun sejak tahun 2000 atau 15 tahun lalu, padahal populasi pelajar yang membutuhkan pendidikan terus bertambah," jelas Obama.
"Untuk itu, saya tidak akan menandatanganinya," sambung pria keturunan Kenya Afrika yang juga Presiden berkulit hitam pertama di Amerika Serikat.
Sebelumnya, Senator Republik mengumumkan rancangan anggaran dengan total yang lebih rendah dari anggaran tahun lalu. Menurut Badan Anggaran dan Manajemen Gedung Putih, pengeluaran akan berkurang US$ 90,4 miliar dari sebelumnya.
Dari jumlah anggaran yang dirancang, sebesar US$ 521 miliar di antaranya ditujukan untuk keperluan pertahanan. Sedangkan US$ 492 miliar untuk non-pertahanan.
Terkait pertahanan dan isu internasional, Obama sebelumnya meminta Kongres Amerika Serikat untuk menyetujui pengucuran dana sebesar US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 39 triliun untuk memerangi ISIS di tanah Irak dan Suriah
Sejumlah dana yang diajukan tersebut akan digunakan untuk operasi militer lanjutan, termasuk biaya pasokan amunisi baru. Duit triliunan tersebut juga dipakai untuk pelatihan tentara Irak.
Selain itu, dana tersebut juga diperuntukkan bagi sekitar 600 ahli militer yang bekerja sama dengan militer Irak dan pasukan Kurdi di Baghdad dan Arbil. Juga untuk sekitar 800 prajurit AS yang bertugas di Kedutaan Besar Amerika Serikat dan bandara di Baghdad.
Obama Bersitegang dengan Oposisi Soal Anggaran Negara
Obama mengutarakan kebijakannya yang lebih pro kalangan menengah ke bawah dengan mengutamakan anggaran pendidikan
diperbarui 22 Mar 2015, 23:50 WIBPresiden Amerika Serikat Barack Obama
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sederet Benda Milik Keraton Yogyakarta yang Dijarah Inggris pada 1812
Program Tampan, Targetkan 258 Ribu Ton Beras Dengan Polda Tumpang Sari di Kebun Sawit
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Minggu 1 Desember 2024
Istana: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Rp 10 Ribu per Porsi Sudah Berjalan Hampir Setahun
Momen Bos Kripto Makan 1 Buah Pisang Seharga Rp98,2 miliar
5 Film Tema Matematika yang Penuh Teka-teki
Waktu Sholat Tahajud Terbaik Bukan Jam 3 Pagi, Bisa Meraih Kedudukan Tinggi Kata UAH
Peringatan Keras Polda Riau terhadap Kepala Daerah Terpilih, Apa Itu?
Ma'ruf Amin Sebut Kiai yang Tidak Peduli Politik, Warna Keagamaannya Sudah Hilang
Cara Sederhana untuk Ikut Berpartisispasi dalam Hari AIDS Sedunia
Mantan Menlu RI Marty Natalegawa Sorot Peran Penting Diplomasi Profesional Hadapi Tantangan Global
Kecelakaan Maut di Bandar Lampung, Seorang Wanita Tewas Terlindas Truk Tangki