Liputan6.com, Jakarta - DPR kembali memulai sidang setelah reses, Senin (23/3/2015). Wakil ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan salah satu pembahasan dalam Rapat Paripurna pembukaan masa sidang ke-III ini adalah membahas surat pencalonan Kapolri, Komjen Pol Badrodin Haiti.
Politisi PKS itu menyatakan, perlu ada penjelasan terkait pencalonan Badrodin Haiti mengingat pada masa sidang II Paripurna mengasahkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai calon Kapolri.
Advertisement
"Kita akan tetap membacakan (surat pencalonan dari presiden). Tapi detailnya nanti di Rapim. (Masalahnya) DPR sudah adakan paripurna untuk sahkan Budi Gunawan, karena itu kita butuh penjelasan," ujar Fahri di Gedung Parlemen Jakarta, Senin (23/3/2015).
Menurut Fahri, tanpa adanya penjelasan dari Presiden akan sulit menentukan fit and proper test kepada Badrodin. Sebab, banyak anggota DPR sudah menyatakan BG yang disahkan anggota dewan.
"Kalau bisa bahas penjadwalan pekan ini, atau pekan depan bisa. Namun masalah ini perlu dijelaskan. Kemarin kan masalahnya soal tersangka, kemudian hasil praperadilan sudah ada. Karena itu harus ada penjelasan tambahan dari presiden," jelas Fahri.
Fahri mengklaim Presiden Jokowi sudah memenuhi undangan tersebut. Hanya saja, Jokowi harus ke Jepang untuk kunjungan kenegaraan sehingga belum bisa terealisasikan dengan baik.
"Katanya Presiden mau ke DPR tapi sekarang ke Jepang. Ya kalau tidak ada penjelasan tambahan, nanti ramainya di komisi. Karena penting penjelasan itu. Misalnya, ada penjelasan meski pengadilan sudah ada ketetapan kenapa dilantik," pungkas dia. (Don/Mut)