Liputan6.com, Jakarta- Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Ciracas AKP Jupriono mengatakan, terbunuhnya juragan beras Mamat Surahmat (55) bukanlah kasus begal. Pihaknya menduga adanya unsur pembunuhan berencana. Dugaan ini mencuat karena pelaku diduga sudah mengetahui korban membawa uang ratusan juta rupiah yang disimpan di tas.
"Ini bukan begal. Ada kemungkinan pembunuhan berencana, karena sudah tahu korban bawa uang banyak," ujar Jupriono melalui sambungan telepon, Senin (23/3/2015).
Advertisement
Jupriono menduga para pelaku sudah mengetahui kegiatan sehari-hari korban yang selalu membawa uang ratusan juta hasil penjualan beras. Hingga saat ini petugas gabungan dari Polsek Ciracas, Polres Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya belum berhasil menangkap para pelaku yang diduga berjumlah 4 orang tersebut.
"Sampai sekarang belum tertangkap. Diduga (pelaku) melarikan diri ke luar kota. Ada kemungkinan kebiasaan korban sudah digambar pelaku terlebih dahulu," sambung Jupriono.
Peristiwa nahas yang menimpa Rahmat terjadi pada Sabtu, 21 Maret 2015 sekitar pukul 18.30 WIB. Kala itu, Rahmat yang sedang berkendara sendiri melalui Jalan Raya Bogor Km 2. Saat sedang berkendara, tiba-tiba Rahmat dipepet oleh 4 orang yang mengendarai 2 sepeda motor berbeda.
Para pelaku lalu melepaskan tembakan 2 kali ke Rahmat. Tak hanya itu, pelaku juga membacok dengan senjata tajam. Akibatnya, Rahmat mengalami luka tembak dan sayatan di tubuhnya. Jenazah warga Jalan Beli RT 011/09, Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur itu akhirnya meninggal saat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati.
Polisi lalu melakukan otopsi menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi kini tengah memburu pelaku pembunuhan, sedangkan jenazah juragan beras tersebut sudah dimakamkan pada Minggu siang. (Don/Ans)