Ketua MPR: Singapura Berkembang Pesat di Bawah Lee Kuan Yew

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan menyampaikan duka yang sangat mendalam bagi rakyat Singapura atas meninggalnya Pemimpin Besar Bangsa Singapura

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 23 Mar 2015, 13:58 WIB
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan duka yang sangat mendalam bagi rakyat Singapura atas meninggalnya Pemimpin Besar Bangsa Singapura, Lee Kuan Yew. Bukan hanya bangsa Indonesia, ASEAN, Asia bahkan dunia internasional kehilangan seorang negarawan.

"Di bawah Lee Kuan Yew, selama 30 tahun, negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia itu berkembang pesat dari negara yang kumuh tak teratur menjadi negara metropolis, rakyat patuh, dan tertib di semua kehidupan," kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Senin (23/3/2015).

Lew Kuan Yew merupakan Perdana Menteri Singapura dari tahun 1959-1990. Lee Kuan Yew wafat pada Senin sekitar pukul 03.18 pagi waktu setempat. Menurut Zulkifli Hasan, banyak pelajaran yang bisa kita raih dari kepemimpinan Lee Kuan Yew.

“Singapura negara yang tak memiliki sumber daya alam bisa menghidupi dirinya semua berkat jasa Lee Kuan Yew bagaimana ia membangun manusianya dengan orientasi pada sumber daya manusia. Sumber daya manusia itulah yang membuat negara itu seperti magnet bagi bangsa lain untuk datang ke Singapura. Orang datang ke Singapura bukan untuk mencari sumber daya alam, namun melihat bagaimana sumber daya manusia yang begitu tertib, disiplin, dan tepat waktu,” kata Zulkifli Hasan.

Zulkifli menambahkan selama Lee Kuan Yew memimpin Singapura, hubungan bilateral Indonesia dengan Singapura terjalin dengan baik.

“Kita tentu berharapan hubungan baik ini bisa terus berjalan bahkan ditingkatkan di semua bida kehidupan,” tambahnya.

Presiden Joko Widodo yang tengah berada di Jepang, turut menyampaikan belasungkawa atas wafatnya mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew. Jokowi mengenang Lee sebagai sosok yang begitu dekat dengan Indonesia.

"Mendiang mantan PM adalah teman dekat Indonesia," ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan pers tertulis resmi yang dikeluarkan Istana Kepresidenan, Senin pagi.

Rencananya Presiden Jokowi akan menghadiri upacara pemakaman mantan PM Lee setelah kunjungan dari Malaysia pada 29 Maret 2015.

Lee yang lahir pada 16 September 1923 itu merupakan pendiri Partai People’s Action Party pada 1954. Dia kemudian menjabat sebagai Perdana Menteri sejak 1959. Ketika itu, dia memimpin Singapura yang sempat bergabung dengan Pemerintah Federasi Malaysia. Dia membawa Singapura merdeka pada 1965.

Lee Kuan Yew meninggalkan 2 putra, Lee Hsien Loong dan Lee Hsien Yang, serta seorang putri bernama Lee Wei Ling. Istrinya, Kwa Geok Choo, telah berpulang pada 2010.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya