Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendukung usulan soal pengurangan aktivitas politik saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor alias Car Free Day (CFD). Seperti yang diusulkan Deputi Gubernur Bidang Pengendalian Kependudukan dan Pemukiman (Daldukkim) Syahrul Effendi.
"Itu usulan dari deputi Daldukkim, alangkah baiknya Car Free Day jangan dipakai untuk politik lah. Ya saya juga setuju," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (23/3/2015).
Sementara itu, Sekda DKI Jakarta Saefullah menuturkan, usulan tersebut telah disampaikan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) hari ini. CFD dinilai sudah melenceng dari cita-cita awal.
Saat ini, kata dia, banyak kegiatan-kegiatan politik yang dilakukan saat CFD. Bahkan tak sedikit yang terkadang berakhir ricuh.
"Dipakai ajang politik. Nggak boleh," ucap Saefullah.
Selain itu, dia menyebutkan, untuk setiap kegiatan promosi barang dan jasa saat CFD juga harus meminta izin kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan kepolisian. Sebab, semangat awal penyelenggaraan CFD adalah untuk meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
"Jadi kita minta tata lagi oleh Dinas Perhubungan. Ada pergub-nya soal pelaksanaan Car Free Day. Ini murni untuk meningkatkan kualitas udara," tutur dia.
"Mulai Minggu depan ditertibkan Dishub. Kalau walikota bisa ikut campur, bisa wajib membantu. Itu kan aksi massanya cair. Kalau mendukung ini, kan repot. Tapi sepenuhnya di Dishub," jelas Saefullah.
Sebelumnya, Car Free Day pada Minggu 8 Maret 2015 dihiasi sejumlah aksi. Ada aksi mendukung Ahok, ada pula aksi mendukung DPRD DKI Jakarta. Meski awalnya tenang, sempat terjadi sedikit keributan antara masing-masing pendukung.
Gesekan bermula saat gerakan dukungan terhadap DPRD DKI Jakarta oleh Forum Betawi Bersatu (FBB) dan Forum Pemuda Betawi dan masyarakat Tanah Abang melewati booth gerakan @temanahok di depan Bundaran HI. Kata-kata makian pun terlontar dari mulut mereka. (Ndy/Ans)
Ahok: Car Free Day Jangan Dipakai untuk Politik
Car Free Day pada Minggu 8 Maret 2015 dihiasi sejumlah aksi. Ada aksi mendukung Ahok, ada pula aksi mendukung DPRD DKI Jakarta.
diperbarui 23 Mar 2015, 21:11 WIBAhok menjawab pertanyaan wartawan usai keluar dari gedung KPK, Jakarta, Jumat (27/2/2015). Kedatangan Ahok untuk melaporkan temuan dana siluman di Pemerintah Provinsi DKI. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ikhtilaf Para Ulama tentang Asal Usul Penamaan Bulan Rajab
Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 4 SPPG di Jakarta Siapkan Menu untuk 12.054 Siswa
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Beri Jakarta Pertamina Enduro Kekalahan Kedua
Akhiri Dominasi Thailand, Vietnam Juara Piala AFF 2024
Seputar Tren Perawatan Kecantikan Polinukleotida, Pengganti Filler dan Botox yang Dianggap Ketinggalan Zaman
Aksi Mahasiswa Bandung: Buka 2025 dengan Luapan Kemarahan ke Pejabat Hedon
Polres Pemalang Pastikan Pengusutan Kasus Penipuan Penerimaan Polri Profesional, Pelaku Ditahan
Exco PSSI Ucap Terima Kasih STY dan Sebut Sang Pelatih Timnas Indonesia sebagai Bagian Sejarah, Sinyal Apa?
Menkomdigi Tegaskan Seluruh Sekolah di Daerah 3T Harus Dapat Akses Internet
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Sabina Altynbekova Sakit Kepala, Yogya Falcons Tak Berdaya Lawan Bandung bjb Tandamata
Candi Prambanan Dikunjungi 167 Ribu Orang periode Libur Natal dan Tahun Baru
Wujudkan Langkah Nyata Menuju Generasi Emas Indonesia 2045, Program Makan Bergizi Gratis Siap Dimulai