Liputan6.com, Malang Kabupaten Malang, Jawa Timur memiliki belasan pantai yang layak untuk dikunjungi. Salah satunya adalah pantai Sipelot di Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudho. Sayangnya, akses menuju pantai di pesisir selatan Kabupaten Malang ini masih belum memadai.
“Jalan menuju pantai ini memang masih sempit, tidak ada angkutan umum yang masuk. Kendaraan besar seperti bus juga tidak bisa masuk, jalan hanya bisa dilalui mobil pribadi dan motor,” kata Kepala Desa Pujiharjo, Hendik Arso, Senin (23/3/2015).
80 Km dari Pusat Kota Malang
Menuju pantai Sipelot memang membutuhkan waktu yang lumayan lama. Dari pusat Kota Malang menuju pantai ini menempuh jarak sekitar 80 kilometer atau sekitar tiga jam perjalanan dengan menggunakan mobil pribadi. Namun menuju pantai ini kita akan disuguhi pemandangan yang mempesona.
Kecamatan Tirtoyudho juga menjadi salah satu sentra pertanian duren. Wisatawan yang datang ke pantai ini bisa berhenti sejenak untuk menikmati duren yang dijajakan warga setempat di sepanjang perjalanan. Selain duren, pisang merupakan komoditas pertanian lainnya yang dihasilkan oleh warga setempat. “Kopi dan cengkeh juga banyak ditanam di perkebunan warga,” ungkap Hendik.
Bagi pengunjung pantai Sipelot, disarankan untuk tidak bermain air terlalu ke tengah. Sebab ombaknya yang besar cukup membahayakan pengunjung, terutama bagi mereka yang tidak memiliki keahlian berenang.
Advertisement
Pasir Putih dan Tenger
Di kawasan pantai Sipelot juga ada dua spot yang menarik untuk dikunjungi yakni pasir putih dan tenger. Selain bermain di bibir pantai, kita bisa bermain di pantai pasir putih yang memiliki air terjun setinggi sekitar 10 meter. Airnya yang bersumber dari sumber air di pegunungan sekitar merupakan air tawar dan mengalir menuju laut.
Satu spot lainnya adalah pantai Tenger yang memiliki sebuah pulau kecil seluas sekitar satu hektar. Pantai Tenger ini biasa dijadikan nelayan setempat untuk beristirahat sembari membakar ikan usai melaut.
Menuju pasir putih dengan air terjunnya dan pantai tenger, wisatawan harus menyewa perahu jukung bermotor milik nelayan yang dikenai tarif sebesar Rp 300 ribu. Jika ingin sekedar bermain di pasir putihnya saja, wisatawan cukup menyewa perahu dengan tarif Rp 150 ribu.
“Di kedua spot itu sementara ini harus menumpang perahu, karena kalau kalau jalan kaki jarak tempunya lumayan jauh. Juga belum bisa dilalui kendaraan,” ucap Hendik.
Tanpa Pungutan Biaya
Sedangkan masuk ke pantai Sipelot sampai saat ini masih digratiskan tanpa biaya sepeserpun. Penduduk setempat tidak mau memungut biaya masuk bagi wisatawan yang datang ke pantai Sipelot. Sebab, fasilitas di sekitar pantai memang masih minim.
“Fasilitas di sekitar pantai memang belum memadai, karena itu kami tidak memungut biaya masuk. Pengunjung baru mengeluarkan duit kalau ingin berkeliling pantai menggunakan perahu,” tandas Hendik. (Zainul Arifin/Ars)
Advertisement