Liputan6.com, Jakarta Berawal dari tahun 2012 lalu, seniman Isobelle Ouzman sedag menelusuri sebuah alley di Seattle. Ia menemukan sekotak novel bekas dari hardcover. Ia tidak berhenti menatap tumpukan buku itu dan berpikir; “kenapa buku-buku ini dibuang?”
Sejak saat itu, Ouzman kerap mengumpulkan novel-novel bekas di toko barang bekas.Seperti yang diceritakan Ouzman ke boredpanda.com, Selasa (24/3/2015), ia kerap menghabiskan waktu berjam-jam dan berkutat dengan pisau ukir, lem, dan pensil warna. Menghabiskan malam tanpa tidur dan menghadapi resiko jari yang tertusuk pisau demi membawa buku-buku bekas itu kembali hidup.
Advertisement
Ouzman mengaku terinspirasi dari alam dan dunia dongeng dalam karya-karyanya. Ia meng-klaim dirinya sebagai seseorang yang tidak banyak omong, kontras dengan imajinasinya yang liar dan berisik. (Ndy/Liz)