Liputan6.com, Jakarta - Chairman Google, Eric Schmidt, menegaskan bahwa proyek inovatif Google Glass masih berjalan. Ia pun ingin orang-orang untuk berhenti mengatakan Google Glass telah 'mati'.
Di bulan Januari lalu, Google memang secara resmi telah menghentikan penjualan kacamata pintar melalui program Explorer. Mereka memutuskan untuk memindahkan proyek pengembangan Google Glass ke divisi Google X yang dipimpin oleh CEO Nest (anak perusahaan Google), Tony Fadell.
Ini artinya, Google hingga kini masih berusaha mengembangkan Google Glass, serta kemungkinanya untuk diproduksi dan dipasarkan secara masal masih sangat mungkin terjadi.
Namun sayangnya, menurut Schmidt, kabar yang beredar di masyarakat kini sudah terlalu 'liar' dan melenceng dari fakta. "Kami mengakhiri program Explorer dan sayangnya media massa terkesan memberitakan bahwa kami telah menghentikan keseluruhan proyek, itu tidak benar," ujar Schmidt pada kesempatan wawancara dengan jurnalis Wall Street Journal, Alistair Barr.
Schmidt melanjutkan, "Semua tahu Google kerap mengambil resiko, dan untuk Google Glass kami sama sekali tidak ada niatan untuk menghentikannya." Demikian seperti yang dikutip dari laman Business Insider, Jumat (27/3/2015).
Tak kunjung dirilis ke pasaran karena proses pengembangannya yang 'merepotkan', hingga kini nasib Google Glass memang semakin tak jelas. Ironis, padahal sebelumnya kacamata pintar ini digadang-gadang bakal menjadi jenis perangkat anyar yang mampu menggantikan fungsi smartphone di masa mendatang.
Google tercatat hanya mampu menghadirkan sekitar 100 aplikasi yang kompatibel dengan Google Glass. Jumlah tersebut tentunya sangat sedikit untuk sebuah perangkat inovatif.
Namun apa mau dikata, sudah banyak pengembang aplikasi yang kadung menyerah mengembangkan aplikasi untuk Google Glass. Mayoritas di antara mereka mengaku kesulitan menyesuaikan konsep aplikasi besutannya dengan spesifikasi dan antarmuka Google Glass yang berupa sebuah kacamata.
(dhi/isk)
Eric Schmidt Gusar Google Glass Disebut Gagal Total
Menurut Chairman Google Eric Schmidt, kabar yang beredar di masyarakat kini sudah terlalu 'liar' dan melenceng dari fakta.
diperbarui 27 Mar 2015, 08:52 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Survei: Orang Jepang Paling Tak Puas dengan Kehidupan Seks Mereka
Mengenal PET Scan, Uji Pencitraan yang Dilakukan Vidi Aldiano untuk Tahu Kondisi Kanker
Tips Menghindari Bullying: Panduan Lengkap untuk Menciptakan Lingkungan yang Aman
8 Potret Lawas Nissa Sabyan dan Ayus Pasca Isu Selingkuh, Kini Sah Menikah
BFI Finance Sebut 2025 Jadi Tahun Menarik Bagi Industri Pembiayaan
Total Aset ETF Bitcoin Tembus Rp 1.591 Triliun
Link Live Streaming BRI Liga 1 Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta, Jumat 22 November 2024 Pukul 15.30 WIB di Indosiar dan Vidio
Menggali Keunikan Kerupuk Melarat, Masuk Daftar Oleh-Oleh Khas Cirebon
YouTube Music Recap 2024 Datang Lebih Awal, Hadir dengan Fitur Interaktif Baru
Prabowo Bawa Oleh-Oleh Investasi Rp 135,2 Triliun dari Inggris
Pernikahan Nissa Sabyan dan Ayus Sah Secara Agama serta Negara, KUA Singgung Status Duda Perawan
Tips Sembuh dari GERD: Panduan Lengkap Mengatasi Penyakit Asam Lambung