Liputan6.com, Padang Kawanan awan putih menggulung di langit biru dan suara debur ombak pemecah keheningan adalah dua hal yang akan langsung menyambut Anda jika berkunjung ke kawasan Pantai Cindakir, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat.
Perahu-perahu tradisional nelayan setempat yang berbaris rapih pun turut menjadi pelengkap pesona keindahan kawasan Pantai Cindakir. Layangkanlah pandangan Anda lebih jauh ke pesisir pantai, pemandangan kontras pun akan tersaji yaitu daerah pesisir yang mengalami pengikisan air laut atau abrasi. Hal tersebut sangatlah disayangkan karena pengikisan oleh air laut yang terjadi di daerah pesisir Pantai Cindakir, otomatis dapat mengurangi pesona kecantikan daerah tersebut.
Menanam dan Merehabilitasi Mangrove di Pantai Cindakir, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Padang
Berangkat dari hal tersebutlah maka PT Pertamina (Persero) memberikan bakti dan kepeduliannya kepada kawasan Pantai Cindakir dengan mewujudkan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan (sustainable development) melalui aksi nyata menanam dan merehabilitasi mangrove di Pantai Cindakir, Kelurahan Teluk Kabung Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, Sumatera Barat.
Penanaman 5 ribu pohon mangrove yang dilakukan pada Sabtu (21/3/2015) dipimpin langsung oleh Sekretaris Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Drs. Rasio Ridho Sani, M.Com, MPM, bersama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto. Hadir pula Gubenur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Wakil Wali Kota Padang Emzalmi serta masyarakat setempat.
"Pertamina bergerak di bidang energi. Oleh karena itu, apa yang diambil Pertamina harus dikembalikan untuk kelestarian bumi. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk berperan aktif dalam pelestarian kawasan mangrove di Indonesia, terutama di wilayah operasi kami. Lokasi yang kami tanam saat ini berada di sekitar wilayah operasi Pertamina, yakni Terminal Bahan Bakar Minyak Teluk Kabung," kata Dwi Soetjipto.
Advertisement
Program Menabung 100 Juta Pohon
Dwi menjelaskan, upaya merehabilitasi kerusakan ekosistem atau hutan mangrove di beberapa lokasi di Indonesia sudah dilakukan Pertamina melalui program Menabung 100 Juta Pohon. Jumlah mangrove yang ditanaman sudah 2 juta pohon. Mangrove menjadi perhatian karena mengalami kerusakan cukup parah di pulau kecil dan daerah pesisir. Hingga Desember 2014, sekitar 30 persen dari 3,7 juta hektar hutan mangrove di Indonesia rusak dan diubah menjadi kawasan komersial dan permukiman penduduk.
"Salah satu daerah pesisir yang mengalami degradasi hutan mangrove adalah pantai di kawasan Teluk Kabung, Padang. Hal ini perlu menjadi perhatian karena degradasi atau bahkan hilangnya hutan mangrove dapat menyebabkan abrasi dan mengganggu kehidupan wilayah ini," kata Dwi.
Pengembangan kawasan mangrove sebelumnya juga dilaksanakan Pertamina di Balikpapan (Kalimantan Timur), Wanasari (Bali), Wonorejo (Jawa Timur), Karangsong (Jawa Barat), dam Tanjung Pasir (Banten)
"Pemilihan Sumbar, selain karena berada dekat dengan wilayah operasi kami, juga diharapkan bisa mengadopsi kesuksesan daerah sebelumnya, seperti di Bali. Dalam lima tahun ke depan hasilnya ditargetkan bisa terlihat tidak hanya sebagai kawasan ekowisata, tetapi juga memberi manfaat langsung bagi masyarakat," tambah Dwi.
Selain sebagai sarana edukasi dan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir, kegiatan tersebut juga mendorong peningkatan taraf kesejahteraan dan kemandirian masyarakat. Selain itu, berfungsinya ekosistem mangrove juga berperan dalam melindungi garis pantai, mitigasi perubahan iklim dengan menyerap ratusan ton karbon per tahun, dan sebagai habitat bagi satwa laut dan pesisir.