Tanpa Subsidi, Warga RI Tak Sanggup Beli Tiket LRT

Menurut perhitungan Adhi Karya, harga tiket Light Rail Transit (LRT) sekira Rp 15 ribu rute Cibubur-Grogol.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Mar 2015, 14:50 WIB
Light Train/Light Rail Transi (LRT)

Liputan6.com, Jakarta - Hitungan harga tiket Light Rail Transit (LRT) dari PT Adhi Karya Tbk sekira Rp 15 ribu rute Cibubur-Grogol dinilai pemerintah sangat wajar bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan. Namun dalam proyek tersebut, perlu ada subsidi dari pemerintah agar harga tiket terjangkau.

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago menuturkan, pemerintah belum memastikan harga tiket LRT apakah Rp 15 ribu sesuai usulan Adhi Karya atau lebih rendah.

"Itu (harga tiket) belum, nanti kan diitung dulu investasinya. Butuh subsidi pemerintah berapa," tuturnya usai Peluncuran Indeks Kota Pintar di JCC, Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Menurut mantan Pengamat Kebijakan Publik itu, pemerintah perlu mensubsidi harga tiket LRT. Pasalnya tanpa subsidi, masyarakat kesulitan untuk membeli tiket LRT dan akhirnya tidak ampuh mengurai kemacetan di kota.  

"Kalau nggak ada subsidi dan murni diserahkan ke swasta, masyarakat nggak akan mampu bayar (tiket), karena kita kan melayani kepentingan umum," ucap Andrinof.

Meski demikian, katanya, harga tiket yang diusulkan Adhi Karya sebagai perusahaan pelat merah yang ditunjuk Presiden Jokowi untuk menggarap LRT rute Cibubur-Cawang_Grogol sepanjang 15 Km sebesar Rp 15 ribu sangat wajar.

"Harga Rp 15 ribu sangat tepat buat warga Jakarta dan kota besar lain. Karena proyek ini nggak cuma di Jakarta saja," pungkas Andrinof. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya