Liputan6.com, Milan - Ultras Milan menegaskan kalau mereka akan terus menghelat protes serta pemboikotan sampai mereka dipertemukan dengan Silvio atau Barbara Berlusconi.
Tribun selatan yang biasa diisi oleh tifosi Curva Sud tak terlihat dalam laga yang berakhir dengan skor 3-1 untuk Rossoneri. Tiga poin ini sangat penting maknanya bagi pelatih Filippo Inzaghi yang sedang mendapat banyak tekanan. Tak hanya di tribun selatan, spanduk yang berisi kritikan juga terpampang di beberapa sektor yang dibentangkan karena Milan hanya duduk di posisi tujuh di Serie A.
Advertisement
"Kami terus menunggu soal kepastian pertemuan dengan Presiden Berlusconi atau dengan anaknya, Barbara. Kami telah mengirim pesan (lewat pengosongan tribun stadion) dan mengharapkan adanya sebuah respon. Kami ingin mendapat jawaban sebelum laga Milan-Sampdoria pekan depan atau protes ini tidak akan berhenti," ucap ketua ultras Milan, Giancarlo 'Barone' Capelli kepada kantor berita ANSA.
Sementara itu, Inzaghi juga berkomentar soal kosongnya tribun selatan San Siro. Di satu sisi, kabar penjualan saham mayoritas AC Milan semakin santer diberitakan oleh media-media di Italia. Terakhir, 75 persen saham Milan disebut-sebut telah disetujui untuk dijual ke Poe Here Ying Wangsuo atau dikenal dengan nama Mr Pink.
"Tribun yang kosong? Saya sedih melihat realitas seperti itu tapi itu tak membuat respek kami kepada suporter hilang. Saya pikir kami bisa membuat mereka datang ke stadion lagi dengan kinerja positif. Pertandingan ini berjalan indah dan lebih baik dari sebelumnya, sekarang tugas tim adalah mempertahankannya hingga pekan terakhir," ucap Inzaghi beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Lewat Adu Penalti, Atletico Singkirkan Leverkusen