Liputan6.com, Berlin - Jatuhnya pesawat Germanwings 4U 9525 di Pegunungan Alpen, Selasa 24 Maret 2015, berimbas pada penundaan 7 penerbangan dari Dusseldorf, Jerman.
Alasannya, sejumlah awak merasa tak layak atau merasa kurang fit untuk terbang setelah kecelakaan tersebut.
CEO Lufthansa Carsten Spohr mengatakan ia mengerti perasaan para awak tersebut. "Kita tidak boleh lupa banyak karyawan Germanwings yang mengenal kru di pesawat jatuh itu," kata Spohr seperti dikutip dari ABC News.go, Rabu (25/3/2015).
"Sekarang lebih penting untuk memastikan bantuan psikologis jika diperlukan. Dan kita akan kembali terbang sesegera mungkin," tambah Spohr.
Advertisement
Germanwings 4U 9525 mengalami kecelakaan di Pegunungan Alpen, Prancis, saat dalam perjalanan dari Barcelona, Spanyol menuju Dusseldof, Jerman, Selasa 24 Maret 2015 pagi.
Menurut data manifes, 150 orang di pesawat nahas yang terbang dari Barcelona menuju Dusseldof itu di antaranya adalah 67 warga Jerman, 40 Spanyol, 1 Belgia, 1 Belanda, dan 2 Australia. Data lengkapnya masih ditelusuri.
Dilaporkan ada 16 pelajar dan 2 guru dari Sekolah Joseph-Koenig di Haltern, bagian barat Jerman. 2 penyanyi opera juga diberitakan menjadi korban dalam insiden tersebut, mereka adalah Oleg Bryjak dan Maria Radner.
2 Warga Australia dan seorang pebisnis di Israel juga disebut-sebut berada di dalam pesawat tersebut. Germanwings merupakan anak perusahaan dari maskapai Jerman, Lufthansa. (Tnt/Yus)
Baca: 16 Siswa dan 2 Penyanyi Opera Jadi Korban Tewas Germanwings