Citizen6, Jakarta Dari akhir abad ke-19 hingga awal Perang Dunia II, rute pelayaran melintasi Atlantik amat populer. Hal tersebut didorong oleh gelombang imigran dari Eropa menuju Amerika Serikat. Perjalanan melewati jalur tersebut bukannya tanpa bahaya. Banyak rintangan yang menanti sepanjang jalan, salah satunya adalah gunung es.
Bicara soal gunung es, Anda akan teringat dengan sebuah kapal yang terkenal pada masanya, berusaha menaklukkan jalur lautan Atlantik, namun tenggelam oleh gunung es. Ya, Titanic adalah nama kapal tersebut. Tepatnya RMS Titanic.
Advertisement
Titanic merupakan kapal terbaik di masanya. Kemewahannya dan rupanya yang begitu besar menjadi buah bibir pada saat itu. Tak heran, sang pencipta Titanic pun sesumbar bahwa kapal tersebut tak bisa hancur, bahkan oleh Tuhan sekalipun.
Pada perjalanan pertamanya, Titanic mengangkut tak hanya orang-orang biasa, tapi juga kalangan bangsawan yang bergelimang harta. Untuk membuat para bangsawan tersebut nyaman selama berada di kapal, Titanic pun diisi dengan peralatan-peralatan terbaik, barang-barang mahal, dan segala perabotan yang kelas satu yang mewah. Tak luput juga dengan ruang olahraganya atau gym.
Ruang gym di Titanic dipenuhi peralatan-peralatan olahraga terbaik pada masa itu, seperti mesin dayung dan palang sejajar, barbel, kuda listrik, sampai ke sepeda statis yang memiliki indikasi virtual untuk mengetahui jarak tempuh. Beberapa foto menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh para penumpang di ruang gym.
(Dua orang perempuan mencoba kereta listrik yang dilengkapi penunjuk jarak tempuh. Foto: TOPICAL PRESS AGENCY/GETTY IMAGES)
(Seorang perempuan mencoba peralatan gym di kapal Titanic. Foto: TCI / EYEON / UIG VIA GETTY IMAGES)
(Seorang perempuan menaiki kuda listrik di atas kapal Titanic. Foto: UNDERWOOD ARCHIVES/GETTY IMAGES)
(Gimnasium di Titanic. Penumpang bisa naik di sadel mekanis atau latihan "seolah-olah dalam perahu balap." Foto: UNIVERSAL IMAGES GROUP / GETTY IMAGES)
Foto-foto tersebut diambil beberapa hari sebelum Titanic melakukan pelayarannya yang melegenda. Uniknya, kebanyakan orang yang berolahraga di ruangan gym tersebut justru perempuan.
Kini Titanic hanya tinggal cerita. Keangkuhan sang kreator seperti tak berdaya saat Titanic menabrak gunung es dan tenggelam beberapa jam kemudian.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini