Ternyata Bintang di Angkasa Bisa `Ngomong`!

Ternyata tak hanya bulan yang bisa `ngomong`! Sekelompok peneliti telah menemukan bukti bahwa bintang-bintang di langit juga bisa `ngomomg`!

oleh Iskandar diperbarui 26 Mar 2015, 07:25 WIB
Ternyata tak hanya bulan yang bisa `ngomong`! Sekelompok peneliti telah menemukan bukti bahwa bintang-bintang di langit juga bisa `ngomomg`!

Liputan6.com, Jakarta - "Kalau bulan bisa ngomong. Dia jujur takkan bohong." Itulah sepenggal lirik dari tembang 'Kalau Bulan Bisa Ngomong' karya Doel Sumbang.

Ternyata tak hanya bulan yang bisa `ngomong`! Sekelompok peneliti telah menemukan bukti bahwa bintang-bintang di langit juga bisa `ngomong` (mengeluarkan suara) melalui pergerakan yang berubah-ubah.

Para ilmuwan di Departemen Fisika di York, Inggris, sedang mempelajari pergerakan tersebut, terutama bagaimana laser ultra-intens berinteraksi dengan target plasma - meniru efek yang terjadi secara alami di permukaan bintang.

Mereka menemukan bahwa dalam seper sekian detik setelah serangan laser, plasma mengalir dari daerah kepadatan tinggi untuk daerah yang lebih stagnan dari kepadatan rendah sehingga menciptakan semacam "kemacetan".

Fenomena itulah yang menghasilkan serangkaian tekanan dalam bentuk gelombang suara. Menariknya, suara berfrekuensi tinggi itu - hampir satu triliun hertz - hewan seperti kelelawar dan lumba-lumba (yang memiliki jangkauan pendengaran yang jauh lebih besar daripada manusia) tidak mampu mendengarnya.

Bahkan, suara yang tak terduga itu enam juta kali lebih tinggi dari apapun yang bisa didengar oleh mamalia. "Ini semacam efek yang terjadi secara alami pada permukaan bintang," kata salah satu peneliti Dr John Pasley kepada Mirror, Kamis (26/3/2015).

"Ketika mereka berakumulasi, materi bintang baru bisa menghasilkan suara dengan cara yang sangat mirip dengan apa yang kami amati di laboratorium. Mungkin bintang-bintang itu sedang bernyanyi. Akan tetapi, suara tidak bisa merambat melalui ruang vakum sehingga tidak ada yang bisa mendengar mereka," terangnya.

Ini bukan pertama kalinya para ilmuwan mengaitkan "nyanyian" dengan benda-benda langit. Pada November 2014, para ilmuwan di pesawat ruang angkasa Eropa 'Rosetta' menemukan bahwa komet memiliki sinyal misterius sendiri.

(isk/dhi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya