Peneliti IPB dan Unpad Temukan Pengawet dari Kulit Batang Manggis

Tak hanya ekstrak kulitnya, manfaat lain dapat diambil dari manggis terdapat pada kulit batangnya.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 25 Mar 2015, 19:00 WIB
Kulit manggis memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh.

Liputan6.com, Bogor - Manggis merupakan buah yang kaya akan manfaat, selain buahnya segar untuk dikonsumsi, kulitnya pun sangat berguna untuk obat herbal. Manfaat lain yang dapat diambil dari buah itu terdapat pada kulit batangnya, yang ternyata dapat dijadikan pengawet nira tebu.

Demikian terungkap dalam riset yang dilakukan peneliti Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Sapta Raharja dan Prayoga Suryadarma, serta peneliti Departemen Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (Unpad) Fitry Filianty.

‎Informasi yang diperoleh Liputan6.com, Rabu (25/3/2015), dari riset yang berjudul 'Perubahan Kualitas Nira Tebu (Saccharum officarum) Selama Penyimpanan dengan Penambahan Akar Kawao (Millettia Sp) dan Kulit Batang Manggis (Garcinia Mangostana L ) sebagai Bahan Pengawet', disampaikan bahwa kulit batang manggis bukan satu-satunya bahan untuk pengawet, melainkan dikombinasikan dengan akar kawao yang ditambahkan dalam nira tebu.

Akar kawao dan kulit batang manggis mengandung komponen fitokimia alkaloid, flavonoid dan glikosida serta komponen lain dalam jumlah besar. Komponen tersebut diyakini berperan sebagai pengawet dalam nira tebu yang bersifat inhibitor enzim dan antimikroba.

"Riset ini dilatar belakangi dari kebiasaan petani aren tradisional  di Jawa yang selalu menggunakan akar kawao dan kulit batang manggis untuk tebu arennya," ungkap Satpa Raharja di IPB Dramaga, Bogor beberapa waktu lalu.

Berdasarkan penelitian ini, Sapta Raharja dan tim menyarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang identifikasi komponen aktif dalam akar kawao dan kulit batang manggis yang berperan dalam pengawetan nira tebu berikut dengan mekanisme pengawetannya.

Selain itu disampaikan pula, agar kedua bahan pengawet tersebut menguntungkan dalam skala industri perlu dilakukan penelitian pada skala yang lebih besar dan dilakukan analisis ekonomi. (Tnt/Ein)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya