Liputan6.com, Jambi - MJ, remaja 18 tahun yang ditahan Polresta Jambi karena menyandera adiknya, meminta uang Rp 300 juta kepada sang ayah, dan menyimpan atribut ISIS, telah dikeluarkan dari sekolah. Sebab, MJ sering tidak masuk kelas.
Kepala SMK saat MJ belajar berinisial AAN mengatakan remaja itu dikeluarkan dari sekolah sejak Januari 2015. Saat itu MJ duduk di kelas XII.
"Saya kaget mendengar kabar ia (MJN) memiliki banyak atribut ISIS. Saya tidak menyangka," ujar Aan kepada Liputan6.com, Rabu (25/3/2015).
Menurut AAN, MJ termasuk siswa pendiam dan jarang bergaul dengan teman-temannya. Karena sering tidak masuk kelas, pihak sekolah lalu mengeluarkannya dari sekolah.
Advertisement
MJ Seorang Santri
MJ juga seorang santri di salah satu pondok pesantren (Ponpes) di Desa Kasang Pudak, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi. Ketua Pemuda Mandiri Kasang Pudak, Kabupaten Muarojambi, Janiarto meminta agar pihak terkait segera menindaklanjuti temuan tersebut karena dikhawatirkan ada pelaku lain.
"Saya tidak menyangka seorang santri ponpes di desa ini muridnya ternyata pengagum ISIS. Kami meminta seluruh ponpes di sini untuk terbuka kepada kami. Perangkat desa kalau menerima laporan harus juga mengecek ke lapangan. Semua ponpes kami minta transparan juga kepada kami," ujar Janiarto.
Janiarto mengatakan, peristiwa penemuan atribut ISIS itu sudah ketiga kalinya di kawasan Desa Kasang Pudak.
Kepala Desa Kasang Pudak, Rahman, mengajak seluruh pemuda di desanya ikut mengawasi masuknya paham radikal ISIS di desanya. Apalagi, di Desa Kasang Pudak memiliki 4 ponpes. Ia ingin semua ponpes di desanya lebih terbuka.
"Kami selaku warga desa akan melakukan pengawasan ketat terhadap ponpes-ponpes di sini supaya tidak terulang kejadian yang sama," kata dia
MJ ditangkap jajaran Polresta Jambi pada Senin 23 Maret 2015 sekitar pukul 16.00 WIB setelah dilaporkan ayahnya sendiri karena melakukan pengancaman dan penyanderaan terhadap adik kandungnya.
Remaja itu juga mengancam dan menyandera adiknya yang berumur 6 tahun setelah meminta uang kepada orangtuanya Rp 300 juta. Uang itu diduga akan digunakan MJ untuk bergabung dengan ISIS.
Saat dilakukan penggeledahan, polisi mendapati banyak atribut bendera bertuliskan huruf Arab mirip atribut ISIS. Selain itu banyak atribut mirip ISIS yang diamankan polisi. (Mvi/Yus)