Liputan6.com, New York - Merebahkan diri setelah seharian bergulat dengan pekerjaan tentu menjadi salah satu kegiatan favorit kebanyakan orang. Jangan salah, merebahkan diri ternyata juga dapat menjadi pekerjaan bergaji besar.
Pada 2013, badan pemerintahan Amerika Serikat yang bertanggungjawab atas program luar angkasa National Aeronautics and Space Administration (NASA) merekrut seseorang yang hendak bekerja dalam salah satu eksperimennya. Pegawai yang direkrut hanya bertugas merebahkan diri selama 70 hari di atas tempat tidur.
Advertisement
Ekstrimnya, seluruh kegiatan sehari-hari hanya boleh dilakukan di atas tempat tidur tersebut. Anda bisa bermain, membaca buku, berhubungan dengan teman dan keluarga melalui Skype hingga bekerja jika memang pekerjaan Anda bisa dilakukan dari luar. Asalkan semua kegiatan itu dilakukan di atas tempat tidur.
Hingga akhirnya seorang pria yang baru kehilangan pekerjaan, Andrew Iwanicki menyambut tawaran karir dari NASA tersebut. Pria tersebut kabarnya menerima bayaran sebesar US$ 18 ribu atau Rp 233,71 juta (kurs: Rp 12.984/US$).
Bagaimana nasib Iwanicki yang akhirnya harus terbaring hampir tiga bulan di atas tempat tidur? Berikut ulasannya seperti dikutip dari Oddity Central, Forbes, vice.com, dan sejumlah sumber lain, Rabu (25/3/2015):
Tujuan studi NASA
Tujuan studi NASA
Tujuan dari studi tersebut adalah untuk mengamati dampak dari mikrogravitasi pada tubuh manusia. Penelitian itu berupaya mencari tahu dampak-dampak dari pencahayaan ruang angkasa dalam waktu lama.
Tentu saja, dibutuhkan seorang subjek untuk berbaring di tempat tidur selama 70 hari. Tempat tidur tersebut akan diatur dengan tingkat kemiringan tertentu dan disesuaikan dengan posisi seorang astronot saat berada di ruang angkasa.
Seorang dokter di NASA menjelaskan, seseorang yang berbaring di atas tempat tidur dalam jangka waktu lama juga akan mengalami berhentinya pertumbuhan otot dan tulang. Pasalnya, saat para astronot menghabiskan berminggu-minggu hingga berbulan-bulan di ruang angkasa, seluruh ototnya jarang bergerak dan bekerja.
Penelitian bed rest semacam ini juga ditujukan untuk meminimalisasi perubahan yang muncul pada tubuh Anda selama terkena cahaya di luar dan memungkinkan tubuh kembali normal saat kembali ke bumi.
Advertisement
Tes untuk diterima kerja
Tes untuk diterima kerja
Sebanyak 55 orang tercatat telah berbaring selama 70 hari dalam program penelitian NASA tersebut. Penelitian yang ditujukan untuk mengamati pergerakan otot dan tulang manusia itu memang tampak ekstrim.
Tapi pelamar pekerjaan berbaring itu ternyata membludak hingga 25 ribu orang banyaknya. Tak mudah untuk menembus serangkaian tes NASA dan diterima menjadi salah satu peserta penelitian.
Masalahnya, seluruh peserta terpilih harus menjalani scan tubuh, tes fisik, tes aliran darah, tes urine, dan berbagai kebutuhan uji medis lain. Selain itu, para pelamar juga mengalami periode pre-test, di mana mereka dilatih untuk terbiasa dengan rutinitas baru, makanan dan olahraga harian.
Andrew Iwanicki, berbaring selama 70 hari
Andrew Iwanicki, berbaring selama 70 hari
Andrew Iwanicki kehilangan pekerjaannya pada Agustus 2014. Tentu saja, dia akan menghabiskan sebagian besar waktunya di tempat tidur.
Beberapa hari setelah menjadi pengangguran, Iwanicki akhirnya menerima tawaran pekerjaan dari NASA yang mengharuskannya berbaring di tempat tidur selama 70 hari berturut-turut. Iwanicki merupakan peserta ke-55 yang menjadi subjek penelitian NASA sejenis.
Sebagai gantinya, tentu saja Iwanicki berhasil mendapatkan penghasilan tambahan hingga lebih dari Rp 200 juta. Dia juga sempat mem-posting kegiatannya selama menjadi subjek penelitian NASA.
Dia menjelaskan, dirinya terbaring di NASA Flight Analog Research Unit di Houston, Texas di mana para peneliti secara rutin mengecek kondisinya. Dia mengatakan, dirinya harus bertahan selama 10 minggu di ruang penelitian tersebut agar bayarannya diterima secara utuh. (Sis/Ndw)
Advertisement