Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), I Nyoman Wiratmaja mengatakan, penyaluran subsidi elpiji menggunakan kartu, meniru kebijakan pemerintah India.
Walau masih dalam tahap kajian, pemerintah akan memberikan saldo subsidi sebesar Rp 42 ribu-Rp 45 ribu melalui kartu khusus masyarakat golongan kurang mampu.
Advertisement
"Kalau dilihat memang cukup kompleks, tapi yang sudah berhasil itu di India. Di India itu dulu seperti kita ya subsidinya. Subsidi dan tidak subsidi bedanya jauh, Orang yang beli elpiji antre panjang sampai ratusan meter. Tapi begitu menggunakan skema subsidi langsung, di sana tidak ada lagi antrean," kata Wiratmaja, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Wiratmaja menuturkan, pihaknya tengah fokus pula melakukan kajian di bidang pengawasan. Ia tidak mau kartu yang akan dibagikan ke golongan tidak mampu nantinya salah sasaran.
"Kita sedang kaji (pengawasannya). Jangan sampai ada agen atau pangkalan bisa beli kartu itu. Nanti dicaloin. (Solusi sementara) Pasti kerjasama perbankan. Mungkin pos. Itu yang sedang dikaji," ujar Wiratmaja.
Dengan penerapan kebijakan ini, Wiratmaja menjelaskan, harga elpiji 3 kg dan 12 kg akan sesuai dengan harga keekonomiannya. Bila membeli menggunakan kartu, baru mendapat potongan harga. Pihaknya juga akan berusaha skema ini bisa disinkronisasikan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera.
Selain itu, ia juga mengungkapkan uji coba akan dilakukan dalam tempo waktu tertentu. "Kita punya waktu dua bulan untuk pilot project dulu. Kalau hasilnya bagus kita terapkan bertahap," pungkas Wiratmaja.
Program penyaluran subsidi elpiji akan diujicobakan terlebih dahulu pada wilayah yang terisolir dengan provinsi lain, seperti Bali, Batam dan Bangka Belitung, setelah ujicoba tersebut berjalan lancar, akan diterapkan secara nasional. (Silvanus A/Ahm)