Liputan6.com, New York- Dapat dipahami bila paparan polusi udara pada ibu hamil berdampak pada perkembangan paru-paru dan sistem pernapasan janin. Namun, tidak hanya itu, bukti menunjukkan bahwa beberapa komponen pada udara kotor berdampak pada perilaku dan kognitif saat anak terlahir di dunia.
Dalam studi terakhir yang dipublikasikan JAMA Psychiatry, para peneliti untuk pertama kali menunjukkan area otak yang terpengaruh jika ibu hamil terkena asap knalpot kendaraaan bermotor jenis polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH). Paparan PAH terkait dengan keterlambatan perkembangan secara fisik, IQ verbal yang lebih rendah, kecemasan, dan masalah perhatian.
Advertisement
Kajian ini dilakukan dengan meneliti 40 ibu dan anak-anak yang tinggal di tengah kota. Berdasarkan penghitungan PAH di sekitar tempat tinggal mereka, sekitar setengah partisipan memiliki paparan PAH rendah, sementara sisanya tinggi.
"Dampaknya sangat kuat. Semakin tinggi paparan PAH saat hamil, semakin besar masalah white matter pada anak-anak. Hal ini memperbesar risiko anak menjadi agresif dan lambat perkembangan kognitifnya," terang pemimpin penelitian sekaligus direktur Institute for the Developing Mind at Children’s Hospital Los Angeles, dr. Bradley Peterson.
White matter merupakan salah satu bagian di otak yang terdiri dari saraf-saraf yang menghubungkan bagian dalam otak seperti dilansir laman Time, Kamis (26/3/2015).
Paparan polusi udara ini masuk dalam darah dan beredar ke otak. Tertangkap, bahwa paparan polusi lebih banyak berpengaruh terhadap otak sebelah kiri.
Baca juga: