Pasek: Kalau SBY Ada Dukungan Bermaterai, Kongres di Cikeas Saja

Pasek menilai, dukungan kepada SBY menggunakan materai seperti dagelan politik.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 26 Mar 2015, 17:54 WIB
I Gede Pasek.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Demokrat Gede Pasek Suardika menilai, pencalonan kembali Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2015-2020 secara aklamasi, menjauhkan ideologi partainya yang mengedepankan demokrasi. Mantan Ketua Komisi III DPR RI yang akan maju sebagai calon ketua umum Partai Demokrat itu mengatakan, dukungan bermaterai yang diklaim SBY tidak fair.

"Kalau partai Demokrat mau kongres, saya usulkan kepanitiaan itu harus dibuat bersama. Jangan panitia merangkap tim sukses satu kubu. Kemudian di dalam tata tertib kalau bisa untuk memunculkan calon ketua umum harus memperoleh 20% sampai 35% dukungan, bukan berdasarkan surat bermaterai yang dibawa," ujar Pasek di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (26/3/2015).

Pasek menilai, dukungan kepada SBY menggunakan materai seperti dagelan politik. "Kalau menggunakan surat bermaterai, lebih baik kongresnya di Cikeas saja. Udah selesai itu. Karena lebih dari 90 % sudah tanda tangan semua. Kalau pakai bermaterai kan itu jelas aklamasi. Siapapun melawan nggak bisa."

"Kalau tetap mempertahankan satu calon, aklamasi, ada mobilisasi bermaterai. Ya saya kira publik akan tertawa, kok kampanye Demokrat seperti itu," pungkas Pasek.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto sebelumnya mengatakan, ada pengumpulan kontrak bermaterai menjelang Kongres Pemilihan Ketua Umum. Kontrak tersebut merupakan bentuk kesetiaan kader terhadap SBY, namun dirinya mengklaim kontrak itu dibuat bukan atas permintaan SBY, melainkan inisiatif DPP.

Agus juga mengklaim tidak ada intervensi DPP Pusat, terkait kontrak loyalitas terhadap SBY. Menurut dia, kontrak tersebut hanya bentuk dukungan agar SBY dipilih sebagai Ketua Umum Demokrat, secara aklamasi pada kongres yang direncanakan digelar di Surabaya nanti. (Rmn/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya