Takut Begal, Warga dan Bank di Ciracas Kini Minta Dikawal Polisi

Juragan beras Mamat Surahmat tewas dibegal di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu 21 Maret 2015, saat membawa uang Rp 200 juta.

oleh Audrey Santoso diperbarui 27 Mar 2015, 12:00 WIB
Begal menjadi fenomena yang marak belakangan ini (poskotanews.com)

Liputan6.com, Jakarta - Juragan beras Mamat Surahmat tewas dibegal di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu 21 Maret 2015, saat membawa uang Rp 200 juta. Sejumlah bank di kawasan Ciracas pun mulai berkoordinasi dengan polisi bila ada nasabah yang bertransaksi dalam jumlah besar.

Kepala Unit Reskrim Polsek Ciracas AKP Jupriono mengatakan, tak hanya bank, sejak terbunuhnya Mamat di tangan begal, sejumlah warga juga mulai menggunakan layanan pengawalan polisi.

"Bank-bank dan warga sudah mulai menghubungi kami untuk minta dijaga dan dikawal. Sekarang warga juga begitu," tandas Jupriono ketika dihubungi Liputan6.com, Jumat (27/3/2015).

Kasus pencurian dengan kekerasan di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, sudah 2 kali terjadi. Pelaku tak segan menyakiti bahkan menghabisi nyawa korban yang berusaha melawan.

Selang 2 hari setelah tewasnya jugaran beras yang dibegal saat membawa uang senilai Rp 200 juta, petugas SPBU di Ciracas juga dibacok begal saat membawa uang Rp 250 juta.

"Sampai saat ini pelaku belum tertangkap. Kalau yang dicurigai belum dapat diungkap, karena itu mengganggu proses penyelidikan," ujar Jupriono. (Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya