Wakil Walikota Tasik Kaget Lihat Proses Produksi Kikil Ilegal

Wakil Walikota H Dede Sudrajat bersama komisi II DPRD Kota Tasikmalya melihat langsung kondisi pabrik kikil berformalin yang sudah ditutup.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Mar 2015, 14:56 WIB
Wakil Walikota H Dede Sudrajat bersama komisi II DPRD Kota Tasikmalya melihat langsung kondisi pabrik kikil berformalin yang sudah ditutup.

Liputan6.com, Jakarta - Pasca-penggerebekan 2 pabrik pembuatan kikil yang menggunakan bahan kimia berbahaya, Wakil Walikota Dede Sudrajat bersama komisi II DPRD Kota Tasikmalya, Jawa Barat, melihat langsung kondisi pabrik yang sudah ditutup.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (27/3/2015), Dede Sudrajat dan rombongan terpaksa naik ke atas bangku untuk mengintip kedalam pabrik kikil. Di dalam pabrik masih terlihat adanya kikil hasil olahan, namun belum dikirim ke pasar, karena sudah digerebeg polisi.

Kikil produksi 2 parbrik tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan, karena mengandung bahan kimia.

Rombongan juga mengeluhkan bau tidak sedap yang keluar dari pabrik yang dianggap sangat mengganggu masyarakat sekitar.

"Sebagai wakil walikota juga merasa kaget, heran kenapa di Tasikmalaya yang luas wilayahnya terukurlah yah. Masih ada berdiri pabrik yang jelas tidak berizin, bahkan proses produksinya naujubillah, membahayakan kesehatan manusia," ujar Dede Sudrajat.

Dewan berharap ada hukuman yang setimpal kepada pemilik pabrik, agar ada efek jera dan tidak mengulangi lagi.

"Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk bisa lebih intens dalam pengawasan terhadap peredaran-peredaran makanan," Ketua Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Ichwan Safa. 

Dua pabrik pengolah kikil milik Soleh dan Euis pada Selasa 24 Maret malam digerebek Polda Jabar. Di pabrik ini dibuat kikil kulit sapi yang diolah menggunakan bahan kimia hydrogen peroxite dan sulfur nitrat. Kedua bahan tersebut bisa merusak ginjal dan organ tubuh lainnya. (Dan/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya