Liputan6.com, Jakarta - Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku sering merasa terganggu dalam menjalankan tugasnya oleh tindakan premanise yang dilakukan oknum LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan ormas. Sebab, mereka kerap mendatangi Bima untuk mengancam kriminalisasi dan meminta sejumlah materi.
"Ketika menjalankan tugas, seringkali kita tidak bisa konsentrasi diganggu oleh gaya-gaya premanisme, ada oknum ormas, oknum LSM yang mengangkat-angkat kasus, atau kadang-kadang seringkali sebelumnya mengangkat isu yang tidak tepat, tapi ujung-ujungnya seringkali ada upaya-upaya untuk mengambil keuntungan disitu," ungkap Bima Arya di Kantor Badang Diklat Kemendagri, Jalan TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (27/3/2015).
Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, gangguan tersebut tidak hanya menimpa dirinya. Berdasarkan diskusi dengan banyak kepala daerah lain, hal serupa juga dirasakan hampir seluruh kepala daerah dari tingkatan provinsi hingga kota dan Kabupaten.
Karena hal tersebut, Bima menilai banyak kepala daerah yang akhirnya tidak fokus dan terhambat kinerjanya.
"Itu yang buat kepala daerah seringkali tidak bisa konsentrasi full, karena harus berurusan dengan itu. Jangan sampai kita habis energi untuk menghadapi seperti itu. Ini dialami 100 persen kepala daerah, semuanya menghadapi seperti itu, kita bertukar pengalaman," beber dia.
Bima pun mengaku, dalam forum orientasi yang diadakan Kemendagri, bersama beberapa kepala daerah telah memberi rekomendasi, agar pemerintah pusat dan juga kepolisian serta kejaksaan di daerah turut menindak oknum LSM maupun ormas tersebut.
"Selama ini isunya kan selalu politisasi birokrasi, menurut kami ada yang lebih penting, kriminalisasi birokrasi, habis waktu kami menghadapi oknum-oknum tersebut. Dan juga, sering kali birokrasi itu dianggap kriminal, padahal kita lakukan pekerjaan, staf-staf saya bekerja penuh, sering kali takut berbuat kesalahan semua itu," kata dia.
Kendati demikian, dirinya tetap menerima berbagai macam kritik baik itu dari perorangan LSM maupun Ormas. Namun kritik dan masukan yang diberikan harus mempunyai data yang akurat dan sesuai fakta.
"Jangan mengada-ngada. Kita senang kritik itu disampaikan akurat, ada datanya tapi ada hal-hal yang sebetulnya jauh dari realita tidak sesuai dengan fakta, ya itu menguras energi," tandas Bima. (Mut)
Bima Arya: Kepala Daerah Sering Diganggu LSM dan Ormas Preman
Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku sering merasa terganggu dalam menjalankan tugasnya oleh tindakan premanise yang dilakukan LSM.
diperbarui 27 Mar 2015, 15:12 WIBBima Arya (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tren di TikTok, Coba Junk Journaling untuk Mengabadikan Momen dalam Hidupmu
IHSG Melejit ke Posisi 7.000, Saham BBHI Melambung 3 Persen
Gerindra Pertanyakan Sikap PDIP soal Kenaikan PPN 12%
Top 3 Berita Bola: Sukses Boyong McTominay, Napoli Ingin Boyong Rekrutan Mahal Manchester United
14 Makanan Khas Suku Nias, Warisan Kuliner yang Wajib Dicoba
Awal Angkutan Nataru 2025, Tiket Perjalanan 3 Kereta Api Ludes Terjual di Daop 9 Jember
Nagita Slavina Dikritik Saltum Saat Dampingi Raffi Ahmad Temui Menteri Lihat Wajah Baru Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
Blake Lively Gugat Justin Baldoni Sang Lawan Main di Film It Ends with Us atas Tuduhan Pelecehan
Wonyoung Tips: Rahasia Kecantikan dan Gaya Hidup Sehat Idol K-Pop
ASDP Imbau Calon Penumpang Terkait Potensi Cuaca Buruk, Diminta Waspada agar Aman sampai Tujuan
AS Balas Serang Pusat Penyimpanan Rudal Houthi di Yaman, Ini Fakta di Baliknya
Libur Natal dan Tahun Baru, KAI Perketat Pengamanan di Stasiun Pasar Senen