Cara Wapres JK Tangkal Paham ISIS

"Jangan ada kasus, masjid tidak diurus dengan baik, datanglah kelompok-kelompok radikal jadi pengurus masjid itu."

oleh Bangun Santoso diperbarui 29 Mar 2015, 04:32 WIB
Wapres Jusuf Kalla

Liputan6.com, Jambi - Menanggapi maraknya penyebaran ISIS di Indonesia, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) memiliki cara tersendiri menangkal paham radikal tersebut. Dia mengajak masyarakat lebih meningkatkan dakwah dan ibadah di masjid.

"Fungsi masjid sebagai tempat dakwah dan ibadah. Maka dalam berdakwah itu harus lembut dan moderen dan harus bermanfaat. Termasuk menangkal paham radikal," ujar JK usai mengukuhkan Dewan Masjid Provinsi Jambi di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu (28/3/2015).

Menurut dia, dengan berdakwah di masjid dan terus mengingatkan akan bahaya radikalisme, lambat laun bisa lebih menyadarkan masyarakat. Sehingga, jaringan radikalisme itu bisa ditangkal.

"(Dakwah) itu yang harus dipertahankan. Dakwah di masjid, dakwah moderen itu. Apabila tidak, kelompok-kelompok radikal yang menjadi pengurus masjid itu," kata JK.

Lebih lanjut JK mengungkapkan adanya upaya kelompok jaringan ISIS yang menyebar di beberapa sekolah. JK mengaku sudah membicarakan hal ini dengaan petinggi Polri.

"Kita sudah bicara dengan Polri ada kasus bahwa ajarannya itu masuk ke sekolah. Tapi dalam hal itu, kita tidak bisa berbuat. Selama dia tidak berbuat apa-apa, karena orang tidak bisa dihukum karena pikirannya," ujar dia.

"Orang dihukum karena perbuatannya, karena itu harus dilawan dengan dakwah yang baik, pelajaran yang baik. Jangan ada kasus, masjid tidak diurus dengan baik, datanglah kelompok-kelompok radikal jadi pengurus masjid itu," tambah JK.

Lawatan JK ke Jambi untuk melakukan sejumlah agenda. Di antaranya meresmikan dua bangunan ikon Provinsi Jambi yakni Menara Gentala Arasy dan Jembatan Pedestarian sepanjang 532 meter yang membentang diatas Sungai Batanghari.

Selain itu, JK jug mengukuhkan Dewan Masjid Provinsi Jambi dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia. (Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya