Liputan6.com, Jakarta - Teror begal motor masih menghantui para pengguna motor di Tanah Air. Aksi begal ini terjadi diantaranya karena tingginya permintaan onderdil dan motor utuh yang murah di pasar gelap.
Beberapa kalangan kerap menjadi pelanggan tetap barang-barang ilegal seperti ini. Atas kejahatan dan bisnis ilegal ini, aparat tidak tinggal diam. Upaya menumpas pelaku hingga ke akar-akarnya pun dilakukan.
Advertisement
Adu kebut dan adu cepat pacu adrenalin adalah gambaran anak muda di sejumlah kota besar. Hobi balap bukan didominasi oleh kendaraan roda 4 saja, sejumlah anak muda bersiap dengan kuda besinya.
Malam ini adalah malam penting buat si pembalap. Bersama kru, motor digiring ke arena taruhan. Entah bocor atau bagaimana, sejumlah aparat nongkrong di sekitar arena. Balapan pun batal.
Akhirnya balapan pindah lokasi. Tak lama motor pun tiba. Cek motor dan nego angka taruhan. Jalan ditutup, lalu satu persatu motor mencoba lintasan. Seorang pengadil melepas 2 petarung balap liar. Ketegangan meningkat. Ternyata untuk mengupgrade kecepatan, onderdil murah kualitas nomor 1 digunakan. Sumber onderdil menyerempet pada pelanggaran hukum.
Info ini ditindaklanjuti oleh Tim Sigi Investigasi SCTV dengan mengecek peredaran onderdil dengan harga miring di pasaran. Rupanya bukan hanya onderdil motor utuh jauh dibawah harga pasar, ternyata juga beredar di kalangan pebalap liar.
Balap liar menjadi salah satu pasar yang menggiurkan untuk penjualan onderdil motor pretelan. Negosiasi yang dilancarkan dengan seorang penadah mesin bodong ini didapat dengan harga super miring. Mesin motor ini patut diduga terkait dengan aksi begal yang belakangan marak terjadi.
Aksi begal dan juga perampasan motor yang sangat meresahkan masyarakat membuat pihak kepolisian gerah dan tidak tinggal diam. Lokasi bersarangnya para pelaku begal motor disisir sampai ke luar Pulau Jawa.
Guna berupaya menciduk gembong begal di salah satu perkebunan di Lampung, seorang yang mencurigakan nampak kabur. Tak mau buruannya lari, polisi melepaskan tembakan peringatan. Sayangnya buruan polisi ini berhasil lolos namun tetap meninggalkan jejak sebuah sepeda motor ditinggalkan oleh pemiliknya yang diduga begal.
Penyisiran berlanjut ke perkampungan. Polisi menggerebek rumah sesorang yang diduga sebagai gembong begal. Aksi ini menyedot perhatian warga sekitar. Aparat mendapat temuan menarik. Sejumlah amunisi dan senjata tajam didapati di rumah terduga gembong begal. Bahkan sejumlah orang yang diduga terkait dengan aksi begal ditangkap.
Suasana sekitarnya sempat menjadi kisruh karena anggota keluarga yang ditangkap tak terima. Sejumlah pengendara motor yang diduga terkait begal diperiksa.
Walau polisi sudah disebar untuk mengantisipasi begal dan turunannya, bahkan operasi besar juga terus dilancarkan dengan menggerebek sejumlah kawasan dan melakukan sejumlah penangkapan, masih saja ada yang main kucing-kucingan.
Namun bukan berarti aksi represif aparat tidak membuat para pelaku begal menjadi khawatir dan cemas. Hal itu diungkapkan seseorang yang mengaku pernah membegal, Ia mengaku khawatir dan cemas.
Selain lokasi persembunyian yang terisolir, salah satu mantan pembegal berkisah mereka punya trik agar tidak tercium keberadaannya. Pembegal sedang menjadi target operasi polisi. Mereka tiarap, namun saat beroperasi membegal perhitungan masak mereka lakukan. Tak ada kekhawatiran barang rampasan sulit dijual.
Di lokasi kampung begal sendiri, kendaraan tanpa nomor polisi bebas bergentayangan. Terkait banyaknya kendaraan bodong, keterangan kami coba korek dari warga sekitar. Kawasan Pulau Sumatera yang termasuk lokasi asal sejumlah pelaku begal, ternyata cukup menyulitkan aparat.
Kesadaran yang tinggi dari masyarakat diperlukan agar tidak lagi menjadi konsumen barang bodong seperti ini. Ketegasan aparat untuk menumpas pelaku begal hingga ke akarnya mutlak menjadi suatu keharusan agar dimasa mendatang tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban begal.
Ingin lihat bagaimana balapan liar bisa bebas terjadi? Bagaimana aksi begal bisa terus terjadi meski aparat kepolisian telah menggerebek dan melakukan penangkapan terhadap pelaku diduga begal? Saksikan selengkapnya dalam tayangan Sigi Investigasi SCTV, Minggu (29/3/2015), di bawah ini. (Vra/Ali)