Liputan6.com, London - Pelatih tim nasional Brasil, Carlos Dunga, merasakan tekanan yang amat besar saat melatih di negara kelahirannya. Bahkan, ia membandingkan tekanan melatih di Brasil lebih besar dari negara-negara top Eropa.
Dalam beberapa tahun terakhir salah satu negara yang paling banyak berganti pelatih adalah Inggris. Dalam dua gelaran Piala Dunia, Inggris sudah berganti dua pelatih, Fabio Capello (2010), dan Roy Hodgson (2014).
"Di Inggris, pelatih bertahan tiga atau empat tahun bahkan bisa lebih lama lagi. Di Brasil, Anda kalah beberapa laga saja, Anda sudah harus keluar," jelas Dunga seperti dilansir Dailymail (29/3).
Sepak bola penting di Brasil
Dunga kembali menukangi Brasil usai gelaran Piala Dunia 2014. Ia ditunjuk menggantikan Luis Felipe Scolari yang dinilai gagal mengangkat prestasi Brasil.
Meski memikul beban berat, Dunga tidak ingin ambil pusing. "Saya tidak memikirkan tekanan itu. Saya hanya menjalankan tugas saya dan menepis semua kritikan."
"Di Brasil, orang-orang selalu memikirkan sepak bola. Kami tidak terlalu memikirkan ekonomi atau politik, hanya sepak bola," tutup Dunga.
Baca juga:
Carrick: Pahlawan Kemenangan Setan Merah Sesungguhnya
Advertisement