Liputan6.com, Jakarta - Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cimanuk di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang dan Desa Tulungagung, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Senin 16 Maret lalu, menyebabkan 4 kecamatan terendam. Sekitar 15 ribu warga terdampak.
"Diperkirakan sekitar 15.000 jiwa warga terdampak langsung di 4 kecamatan tersebut," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya, Minggu (29/3/2015).
Sutopo menjelaskan, 4 kecamatan terdampak langsung banjir di Indramayu, yaitu Kecamatan Jatibarang, Kertasmaya, Loh Bener, dan Pasekan. Di Kecamatan Jatibarang, banjir merendam Desa Jatibarang Baru 7 jiwa dan Desa Pilangsari 3.500 jiwa.
Kecamatan Kertasmaya ada 4 desa, yakni Desa Tulungagung 375 KK, Desa Kertas Maya 187 KK. 2 Desa yakni Desa Sukawera dan Desa Kliwed masih proses pendataan.
Di Kecamatan Loh Bener, banjir melanda di Blok Balas, Desa Rambatan. Di Kecamatan Pasekan banjir merendam Desa Pagirikan 23 KK, Desa Pasekan 25 KK, dan Desa Berondong 35 KK.
"Banjir mulai berangsur surut saat ini. Jika sebelumnya tinggi air 50-300 centimeter, saat ini 30-150 cm," jelas dia.
Menurut Sutopo, para pengungsi masih berada di beberapa titik di 3 kecamatan. Yakni Kecamatan Jatibarang pengungsi berada di UPTD PU Kecamatan ada 50 KK, dan SMPN 1 Jatibarang 100 KK.
Di Kecamatan Kertasmaya pengungsian ada 2 titik di Desa Tulungagung yakni di Pesantren Sirojuttulodin, dan rumah Ibu Hajah Idoh yang berjumlah 250 KK. Di Desa Kertasmaya ada 3 titik pengungsian, yakni di Balai Desa, Blok Rengas dan Blok Mesjid yang berjumlah sekitar 187 KK.
"Di Kecamatan Loh Bener ada 3 titik pengungsian, yakni di masjid, sekolah TK, dan tempat bendungan yang berjumlah sekitar 300 KK," sambung dia.
BPBD Kabupaten Indramayu, kata Sutopo, berkoordinasi dengan TNI, Polri, BPBD Provinsi Jabar, BPBD Kuningan, SKPD terkait dan relawan dalam penanganan darurat banjir. Bupati Indramayu juga telah membuat surat permohonan bantuan kepada BNPB.
"Tim Reaksi Cepat BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat," ujar dia.
Sutopo menambahkan, kebutuhan mendesak untuk para pengungsi banjir saat ini adalah logistik. Yakni berupa lauk pauk, mie instan, beras, sarden, air mineral, makanan siap saji, selimut, perahu karet, pakaian anak, susu dan kebutuhan dasar lainnya. (Rmn/Ans)
Advertisement