Ratusan Dokter dan Mahasiswa di Malang Tolak Kenaikan BBM

Selain menagih janji-janji Jokowi, massa juga menyoroti indikasi pelemahan yang dilakukan pemerintah terhadap KPK.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Mar 2015, 03:36 WIB
Selain menagih janji-janji Jokowi, massa juga menyoroti indikasi pelemahan yang dilakukan pemerintah terhadap KPK.

Liputan6.com, Malang - Ratusan dokter, mahasiswa, dan tenaga kesehatan se-Malang Raya turun ke jalan menolak kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan mengenakan ikat kepala putih, massa ini berunjuk rasa di depan Kantor Walikota Malang, Jawa Timur.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Senin (30/3/2015), mereka memprotes serangkaian kebijakan Presiden Jokowi yang dinilai menyengsarakan rakyat. Kebijakan menaikkan harga BBM untuk kali kesekian dianggap sebagai bentuk pengingkaran terhadap janji manis politik Jokowi.

Selain menagih janji-janji Jokowi, massa dari kalangan akademisi dan praktisi kesehatan ini juga menyoroti indikasi pelemahan yang dilakukan pemerintah terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sementara di Makassar, Sulawesi Selatan, unjuk rasa menolak kenaikan BBM berlangsung ricuh. Kericuhan berawal saat polisi menghalangi mahasiswa yang berusaha membajak sejumlah truk dan mobil untuk digunakan sebagai panggung orasi.

Kesal lantaran merasa unjuk rasanya dihalangi, sekelompok mahasiswa ini kemudian melanjutkan aksi dengan membakar ban bekas dan menutup jalan. Akibatnya arus lalu lintas yang menghubungkan Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan macet. (Nfs/Ali)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya