Liputan6.com, Manchester - Manajer Manchester United, Louis van Gaal membantah teori yang menyatakan kalau dia berlaku sebagai diktator dalam sebuah film dokumenter.
Van Gaal dikenal sebagai manajer dengan metode strategi pantang menyerah semasa membesut Ajax, Barcelona dan Bayern Muenchen. Beberapa waktu lalu, bos Southampton Ronald Koeman menyebut kalau pria asal Belanda itu menggunakan rasa takut untuk mengendalikan pemainnya bak diktator.
Advertisement
Pendapat Koeman didukung oleh mantan pemain Belanda Willem van Hanegem yang mengkritiknya soal perlakuan yang didapat oleh asisten pelatih Ryan Giggs, Radamel Falcao dan Angel di Maria. Kendati demikian, Van Gaal membantah semua tuduhan itu dengan menyatakan kalau ia merupakan orang yang santai baik di dalam maupun luar lapangan.
"Saya orang yang sangat fleksibel. Orang-orang selalu berpikir bahwa saya adalah seorang bos, mungkin diktator. Saya bukan orang seperti itu karena saya sangat fleksibel, istri saya tahu betul karakter seorang Louis van Gaal," paparnya kepada MUTV.
"Anda harus mengevaluasi dan beradaptasi dengan kultur klub. Cara saya bekerja di Manchester United berbeda jika dibandingkan dengan cara bekerja semasa di Bayern Muenchen atau tim nasional Belanda."
"Terdapat banyak aspek dalam filosofi yang tetap saya pegang tapi bukan berarti perubahan tidak diterima. Para staf dan pemain membuat cara pandang saya terhadap sepak bola berubah. Kita harus melihat seberapa banyak aspek saya yang berubah dalam waktu satu tahun."
United yang berada di posisi empat Premier League akan menjamu Aston Villa pada Sabtu (4/4/2015) di Old Trafford setelah jeda laga pertandingan internasional selesai.
Baca juga:
Lima Pemain yang Sempat Bersinar, Kemana Mereka Sekarang?
Van Gaal Coba Goda Bek Andalan Madrid?
Betah di MU, Falcao Cuek Rumor ke Juventus