Liputan6.com, Jakarta Nama meningitis sempat membuat heboh belakangan ini. Pasalnya, virus yang menyebabkan penyakit radang selaput otak itu sudah membuat komedian Olga Syahputra akhirnya meninggal dunia. Olga sendiri memang tidak berhasil disembuhkan meski sudah menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura.
Beberapa artis tanah air juga sempat menderita meningitis. Beruntung, beberapa di antara mereka bisa disembuhkan dan kembali sehat kembali. Berikut daftarnya.
Baca juga:
Advertisement
5 Alasan Olga Syahputra Pantas Disebut Legenda
Siapa Pengganti Olga Syahputra, Billy, Edric, atau Ruben Onsu?
Artis-artis Cantik Ini Bertahun-tahun Menjanda
7 Artis Indonesia Ini Tetap Cantik dan Seksi di Usia 40
Artis-artis Ini Mengoleksi Batu Akik Bernilai Miliaran Rupiah
1. Juwita Bahar
1. Juwita Bahar
Siapa sangka jika pedangdut Juwita Bahar pernah terbaring koma karena meningitis di usia 10 tahun. Juwita bahkan sampai terbaring koma selama 15 hari di tahun 2006 silam. Kala itu, Juwita yang masih tinggal bersama sang ayah, Memo Sanjaya berada dalam ekonomi yang sulit.
Sampai akhirnya, Annisa bersama suami keduanya, Fauzan lah yang membiayai segala pengobatan rumah sakit Juwi hingga sembuh.
Ceritanya sendiri berawal saat Juwita mual-mual lalu pusing dan agak panas. Dia pun dibawa ke rumah sakit. Setelah didiagnosa ternyata Juwita mengalami penyakit radang selaput otak. Ia pun segera mendapatkan perawatan intensif. Beruntung ia akhirnya bisa sembuh.
Advertisement
2. Ashanty
2. Ashanty
Istri Anang Hermansyah, Ashanty juga menderita meningitis. Ashanty sempat terbaring dua pekan di rumah sakit. Ashanty menceritakan saat keengganannya melakukan vaksinasi meningitis sebelum umrah sebagai biang mencloknya penyakit itu. Suntikan pencegahan serupa juga tak mampir di tubuhnya saat ia melakukan perjalanan ke Afrika setahun yang lalu.
"Jujur, waktu umrah sama Mas Anang, aku nggak suntik meningitis," kata Ashanty.
Aturannya, siapapun yang akan umrah harus mendapat suntikan vaksin meningitis. Jika vaksinasi didapat, perlindungan terhadap serangan meningitis bisa bertahan hingga tiga tahun. Saat umrah itulah, Ashanty melalaikan kewajiban untuk menjalani vaksinasi meningitis.
Meningitis merupakan suatu infeksi yang terjadi pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian dalam hitungan jam, yakni 2 x 24 jam. Meningitis merupakan masalah kesehatan dunia karena tingkat penyebarannya sangat cepat. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), rata-rata 5-10 persen dari orang yang terkena penyakit ini akan meninggal, walaupun mereka terdiagnosa dan telah mendapatkan pengobatan dini yang tepat.
3. Gizka Putri Sahetapy
3. Gizka Putri Sahetapy
Giska Puteri Agustina Sahetapy, putri pasangan artis Ray Sahetapy dan Dewi Yull meninggal dunia di Rumah Sakit Dr Suyoto, akibat akibat virus meningitis.
Sebelumnya, Gizka pernah mendapatkan perawatan intesif akibat penyakit ini. Setelah keluar dari rumah sakit, Gizka menjalani rawat jalan. Namun beberapa hari kemudian, dia dilarikan ke rumah sakit usai mengikuti acara outdoor. "Giska pingsan akibat sengatan matahari, sehingga dilarikan ke rumah sakit," ujar Dewi Yull.
"Saat itu, kodisinya sangat kritis," ujarnya.
Advertisement
4. Endra "Armada"
4. Endra "Armada"
Salah satu personel band Armada, Endra juga divonis menderita meningitis. Endra sempat mengeluh pusing di kepala hingga penglihatannya buram.
"Rupanya saraf penglihatan yang terhubung ke otak terendam cairan. Kata dokter, di otak saya terlalu banyak cairan yang masuk sementara yang keluar segitu-segitu saja. Dan benar saja, ketika mata buram lalu menjalani pemeriksaan medis, dokter bilang penglihatan saya baik-baik saja. Tetapi ketika menjalani pemeriksaan saraf, ternyata saraf mata di otak tertimpa cairan kotor," tutur Endra.
Beruntung, buram tidak berlangsung permanen. Tidak sampai mengakibatkan kebutaan. Pudarnya penglihatan adalah salah satu efek samping meningitis. Sama seperti suntikan selama tiga bulan yang telah dijalani, berdampak negatif terhadap saraf pendengaran.
"Oatmeal dengan kuah susu atau nasi putih minus lauk. Jujur, saya bosan dengan menu seperti ini. Tapi kalau ingat tujuan utama adalah sembuh, saya ikhlas. Paling tidak, kalau setelah makan saya mual dan muntah, ada yang dimuntahkan. Kita bisa sembuh, kok. Kuncinya mengupayakan pengobatan yang spesifik, disiplin soal menu, dan semangat!" lanjutnya.