Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan menambah rute penerbangan perintis pada tahun ini. Tak tanggung-tanggung, lebih dari 65 rute penerbangan perintis akan ditambahkan sehingga di akhir tahun ini akan menjadi 217 rute penerbangan perintis.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menjelaskan, di tahun lalu, jumlah rute penerbangan perintis tercatat 170 rute. Dari total rute tersebut ada beberapa yang sudah berubah menjadi komersial.
"Jadi kalau dibanding dengan tahun lalu dikurangi 18 rute karena sudah menjadi komersial, atau rute yang dipasang tapi tidak bisa digunakan, tapi kemudian ditambah rute lagi yang siap, jadi total 217 rute ," papar Jonan di kantornya, Selasa (31/3/2015).
Penambahan rute perintis tersebut merupakan bagian dari peningkatan konektifitas antar wilayah terpencil di Indonesia yang selama ini minim sarana dan prasarana transportasi.
Di kesempatan yang sama, Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo menambahkan, 217 rute penerbangan perintis tersebut saat ini masih menempuh proses tender.
Adapun proses tender ini akan dilakukan jika para calon peserta sudah melengkapi persyaratan dari Kementerian Perhubungan yang batas maksimalnya pada akhir Juni 2015.
"Syaratnya itu salah satunya harus memiliki minimal 5 pesawat yang dikuasai dan 5 pesawat yang dimiliki, jadi total 10 pesawat," kata dia.
Tak hanya dalam segi jumlah pesawat, Suprasetyo menambahkan, maskapai yang bakal melakoni tender harus memiliki kondisi permodalan yang mumpuni.
Di tahun lalu, Kementerian perhubungan juga telah membuka beberapa rute penerbangan perintis. tujuh penerbangan tersebut dibuka di Papua yaitu di daerah Borome, Dabra, Batom, Karubaga, Luban, Sanggeh dan Dekai.
Jika penerbangan perintis telah lancar dengan rutinitas penerbangan 1-3 kali setiap minggu, maka status penerbangan perintis akan dicabut dan diganti dengan penerbangan komersil. (Yas/Gdn)
Fasilitasi Warga Pedalaman, Kemenhub Tambah Penerbangan Perintis
Penambahan rute perintis merupakan bagian dari peningkatan konektifitas antar wilayah terpencil di Indonesia.
diperbarui 31 Mar 2015, 18:49 WIBPesawat Garuda Perintis (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Diduga Menipu, Pemilik Superstar Fitness Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Penyelamatan Zion Suzuki Jadi Titik Balik Jepang Sikat Timnas Indonesia
Polda Lampung Gagalkan Penyelundupan Ganja 8 Kg di Bakauheni, Ungkap Jaringan Narkoba Antar Provinsi
Mengenal Planet Speculoos-3B, Kembaran Bumi
Perdebatan Usai, MK Putuskan Tolak Pengujian Perhitungan Masa Jabatan Sejak Pelantikan
Doa Khusus Ragnar Oratmangoen saat Umrah Jelang Laga Timnas Indonesia vs Jepang
Federal Oil Kembali Ungkap Peredaran Pelumas Palsu di Jawa Tengah
Timnas Indonesia Gagal Menang di 5 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Akui Mulai Rasakan Tekanan
3 Alasan Timnas Indonesia Keok dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Debat Terakhir Pilkada Jakarta, Momen Perang Narasi dan Fokus Substansi
Mengenal Kawedanan Hageng Punakawan Datu Dana Suyasa, Penjaga Warisan Kesultanan Yogyakarta
Teror Suporter Timnas Indonesia Sempat Bikin Repot Jepang